REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Tempe Azaki bersama dengan PT Arumia Kharisma Indonesia kembali melepas ekspor Tempe ke Jepang. Total ekspor kali ini berjumlah 13,8 Ton Tempe Frozen yang terbagi menjadi 2 kontainer untuk dikirim melalui pelabuhan Yokohama untuk distribusi wilayah Kanto dan melalui pelabuhan Kobe untuk distribusi wilayah Kansai.
Ini adalah ekspor kedua kalinya yang dilakukan Rumah Tempe Azaki setelah sebelumnya pada bulan Juni lalu melepas sebanyak 4,8 Ton Tempe. Jumlah ekspor tempe kedua ini meningkat 3 kali lipat dari yang pertama karena diluar perkiraan ternyata respon pasar terhadap Tempe Arumia ini cukup bagus sehingga di beberapa supermarket yang menjual Tempe Arumia ini sudah kehabisan stok.
Di Jepang, Tempe Arumia dipasarkan di jaringan Supermarket Gyomu miliknya Kobe Bussan Co.,Ltd yang memiliki 933 cabang outlet, tersebar di seluruh Jepang dimana Tempe Arumia direncanakan akan dipasarkan di seluruh cabang outletnya. Dan dengan ekspor kedua ini baru sekitar 60% dari total cabang supermarket yang sudah terisi Tempe Arumia.
"Dari komunikasi yang berjalan alhamdulillah respon pasar Jepang terhadap Tempe Arumia ini sangat positif ya, baik warga lokal maupun warga Indonesia disana menyambut baik kehadiran Tempe Arumia ini, untuk itu kami Rumah Tempe Azaki akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas Tempe serta siap untuk meningkatkan kapasitas pabrik agar volume produksi bisa ditingkatkan. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran ekspor ini diantaranya Konjen RI Osaka, ITPC Osaka, FKDB, FTI dan tentunya mitra kami Kobe Bussan Co,Ltd dan PT Arumia Kharisma Indonesia.” tutur Cucup Ruhiyat pemilik Rumah Tempe Azaki yang merupakan binaan dari Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) dan Forum Tempe Indonesia (FTI), dalam keterangan persnya.
Menanggapi ekspor ini, H. Ayep Zaki selaku Ketua Umum FKDB yang membina Rumah Tempe Azaki dan sejak awal mengawal proses ekspor ini menyampaikan pesan agar tim produksi Rumah Tempe Azaki terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk tempenya karena kualitas adalah kunci jika mau bersaing di tingkat pasar internasional. Pesan kualitas ini sejalan dengan yang disampaikan Profesor Made Astawan Ketua FTI yang sejak awal turut terlibat juga dalam proyek ekspor tempe ke Jepang ini.