REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk menggelar akad kredit massal sebanyak tiga ribu unit di Indonesia. Adapun kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Habitat Dunia.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan akad massal ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini untuk membantu meningkatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
“KPR yang diakadkan terdiri dari KPR FLPP dan BP2PT. Ini untuk menghabiskan sisa kuota FLPP yang akan habis pada Oktober 2021,” ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (17/10).
Menurut Nixon, terselenggaranya akad kredit massal berkat kolaborasi BTN dengan developer yang memiliki kondisi rumah sesuai ketentuan dan siap dilakukan akad. Adapun daerah yang melakukan akad terbanyak ada di Bekasi.
Hal ini dikarenakan potensi perumahan subsidi yang tersebar diwilayah Bekasi yang cukup besar. Lebih lanjut Nixon menuturkan, Pasuruan menjadi pusat akad kredit massal dikarenakan potensi pengembangan perumahan subsidi cukup potensial di wilayah tersebut.
“Akad kredit massal selain memperingati hari Habitat Dunia, Jawa timur juga tengah merayakan HUT ke-76 hari berdirinya provinsi Jawa Timur yang diperingati setiap 12 Oktober, hal ini menjadi dasar pemilihan kabupaten Pasuruan untuk mewakili Jawa Timur sebagai host pelaksanaan akad massal,” katanya.
Pada tahun depan, lanjut Nixon, prospek pertumbuhan ekonomi akan semakin cerah seiring melandainya kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini diharapkan diikuti oleh peningkatan ekonomi dari berbagai sektor sehingga dapat berimplikasi dalam pembelian properti di tahun depan.
Selain itu juga didukung banyaknya kerja sama perseroan dengan developer-developer yang memiliki potensi perumahan untuk mendukung penyaluran KPR Bersubsidi serta penyempurnaan yang dilakukan sehingga membantu proses pecepatan akad KPR Bersubsidi.
“BTN juga melakukan kerja sama yang baik antarstakeholder lainnya untuk menciptakan pasokan dan permintaan perumahan KPR Subsidi dan tentunya dukungan pemerintah dalam mendorong percepatan realisasi KPR Bersubsidi,” ucapnya.
Menurut Nixon, BTN berupaya meningkatkan penyaluran FLPP khususnya di luar Pulau Jawa dengan mengembangkan proses bisnis dan kebijakan yang sifatnya regional customize di masing-masing wilayah.
“Hal Ini tentunya sesuai dengan permasalahan dan tantangan yang dihadapi, baik itu hubungan dengan legalitas, penguasaan lahan, perizininan atau kondisi lain yang menjadi kendala dalam penyaluran FLPP,” ucapnya.
Sementra itu Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menambahkan, perseroan berkomitmen untuk mendorong laju penyaluran pembiayaan perumahan khususnya KPR Sejahtera FLPP, BTN kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian PUPR khususnya PPDPP untuk menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 113.662 unit selama 2021.
Sebagai salah satu strategi percepatan penyaluran KPR Sejahtera FLPP dimaksud, kami melaksanakan kegiatan Akad Kredit Massal BTN dengan tema “Build for Better Living” secara serentak di seluruh Kantor Cabang Bank BTN se-Indonesia pada 15 Oktober 2021 dengan seremonial yang dipusatkan di Pasuruan Jawa Timur.
Dia menegaskan, pelaksanaan kegiatan akad kredit massal ini juga menandai komitmen Bank BTN untuk menghabiskan kuota KPR Sejahtera FLPP yang telah diberikan oleh Pemerintah dan bulan Oktober 2021 direncanakan penyaluran KPR Sejahtera FLPP tahun 2021 akan berakhir.
"Debitur yang melakukan akad massal terdiri dari sektor pekerjaan ASN, TNI, Polri, pegawai swasta, wirausaha dan pegawai BUMN dan lainnya," ucapnya.
Pada Oktober BTN telah menyalurkan 110 ribu unit KPR subsidi, ditargetkan akhir tahun ditargetan seluruhnya mencapai 130 ribu hingga 140 ribu KPR subsidi.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR R Haryo Bekti Martoyoedo mengungkapkan program perumahan ini merupakan amanat UUD dan ini menjadi kewajiban bersama dan juga mendorong kemajuan sektor properti.
"Saat ini pemerintah melakukan upaya agar sektor properti tumbuh kedepan dengan berbagai kebijakan seperti subsidi dengan skema FLPP tahun ini mencapai 157 ribu unit dan BP2BT dengan target 39 ribu unit pada tahun ini. Kami optimis penyaluran dana subsidi ini targetnya akan tercapai," pungkasnya.