Ahad 03 Oct 2021 14:19 WIB

PLN Berhasil Hadirkan Listrik di Pesisir Barat Lampung

Listrik merupakan kebutuhan dasar dan hak masyarakat, PLN bertugas memenuhinya

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Petugas PLN memeriksa meteran di sebuah rumah (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas PLN memeriksa meteran di sebuah rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medan berat dan akses jalan terbatas tak jadi penghalang bagi PT PLN (Persero) untuk membawa terang ke Pekon (Desa) Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Hadirnya listrik disambut gembira ratusan warga desa. Mereka kini bisa lebih produktif dan anak-anak bisa belajar di malam hari.   

Kegembiraan pun tak bisa disembunyikan Wasiman. Di usia senja, kakek berusia 70 tahun akhirnya menikmati listrik setelah bertahun-tahun tinggal di desa yang berselimut gelap tatkala malam tiba karena tanpa setitik pun penerangan lampu.

Baca Juga

"Senang sekali sudah ada listrik PLN, saya ucapkan terima kasih, sekarang listrik sudah menyala," ucap Warsiman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/10).

Supriyono (45) juga merasakan hal yang sama. Sejak tinggal di Pekon Marang pada 1981, aktivitasnya kerap terkendala karena ketiadaan cahaya listrik. Akses jalan yang tak memadai juga membuat kondisi perekonomiannya tak beranjak.

Tetapi, kini kondisi sudah berubah dengan terbangunnya jaringan listrik PLN. Nyala sumir teplok berubah terang benderang saat malam tiba. "Sementara ini,  kami gunakan listriknya untuk lampu penerangan dan televisi, nantinya kami akan gunakan untuk keperluan lain. Yang terpenting anak kami sudah dapat belajar dengan nyaman saat malam hari," ucap Supriyono.

 

Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengapresiasi perjuangan PLN untuk membawa listrik ke Pekon Marang. Listrik merupakan kebutuhan dasar dan hak masyarakat, PLN bersama pemerintah daerah bertugas untuk memenuhinya. "Sebanyak 159 pelanggan baru di desa ini telah resmi dinyalakan," ungkap Agus.

General Manager PLN UID Lampung I Gede Agung Sindu Putra mengungkapkan, butuh dana Rp 1,9 miliar untuk melistriki 159 kepala keluarga di desa terpencil tersebut atau sekitar Rp 11 juta untuk melistriki setiap pelanggan.

Dana itu digunakan untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 5,5 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 4,6 kms. PLN bergerak cepat, pembangunan infrastruktur kelistrikan di desa dalam waktu enam bulan. "Kehadiran listrik diharapkan bisa menjadi katalisator peningkatan kualitas kesejahteraan sesuai yang tertuang dalam misi PLN," ujar Sindu.

Sindu menjelaskan, Pekon Marang merupakan desa ke-24 di Kabupaten Pesisir Barat yang berhasil dinyalakan PLN sejak tahun 2020 hingga September 2021. Berbagai kendala dihadapi oleh PLN dalam melakukan percepatan pembangunan. Di antaranya infrastruktur jalan yang tak memadai serta kondisi geografis yang sulit untuk ditempuh. Rencananya, PLN menuntaskan rasio desa berlistrik 100 persen pada 2022.

"Perjuangan PLN untuk melistriki hingga pelosok nusantara cukup berat, PLN mengucapkan terima kasih atas keterlibatan dan bantuan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, baik masyarakat, pemerintahan daerah dan aparat keamanan dalam mendukung suksesnya program rasio desa berlistrik 100 persen pada 2022," kata Sindu menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement