REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Kepala dan Sekretaris OPD (Organisasi Pemeritah Daerah). Ia menyampaikan kabar gembira terkait rencana masuknya investasi dari PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) ke Kabupaten Fakfak.
Masuknya investasi besar tersebut, kata dia, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Fakfak. Ibarat kereta, lokomotifnya adalah pupuk, baru nanti investasi lain masuk.
"Tidak ada negara apapun di dunia ini yang maju tanpa investasi. Jangan investasi ecek-ecek, tapi investasi yang besar," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Kamis (30/9).
Ia menjelaskan, investasi Pupuk Kaltim itu akan berlokasi di Fakfak Timur. Lokasi tersebut dipilih atas dasar pemerataan pembangunan daerah, sehingga nantinya akan ada pembangunan kota baru di Fakfak Timur. Seperti diketahui, saat ini sedang berlangsung pembangunan Bandara Siboru di Fakfak Barat beserta infrastruktur pendukung lainnya.
Ia pun mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah dapat membantu dalam proses penyelesaian lahan, serta urusan adat dan ulayat dapat disinkronisasikan. Selain itu, juga perlu sinergitas antara kebutuhan lapangan pekerjaan di pabrik dengan jurusan sekolah yang akan dibangun.
"Harus didukung oleh masyarakat. Kalau clear, 2022 bisa masuk perencanaan, pematangan, dan perizinannya. Kita bikin lebih cepat lebih baik," ungkap Bahlil.
Bahlil memperkirakan, investasi Pupuk Kaltim ini bernilai 2 miliar dolar AS, dengan penyerapan lapangan kerja selama masa konstruksi sekitar 10 ribu orang. Lalu masa produksi dapat menyerap 3.000 sampai 5.000 tenaga kerja.
"Namun belum dihitung pasti. Riilnya akan dihitung oleh Pupuk Kaltim," kata dia.