REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk dan Impact Credit Solutions (ICS) menawarkan pembiayaan sektor kesehatan Indonesia selama pandemi Covid-19. BCA telah berkomitmen dapat berpartisipasi dalam Indonesian Resilience Fund (IRF) senilai 40 juta dolar AS atau Rp 572,07 miliar yang dikelola oleh ICS untuk membiayai rumah sakit, klinik, apotek, dan peserta lain dalam rantai pasokan layanan kesehatan.
Managing Director BCA John Kosasih mengatakan Indonesia membutuhkan sektor kesehatan yang kuat untuk meminimalkan dampak kesehatan dan ekonomi dari pandemi. “Platform teknologi ICS memungkinkan BCA untuk membiayai pinjaman kesehatan UKM dengan keyakinan bahwa risiko akan dikelola secara efektif seraya memberikan dampak sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (29/9).
Sementara itu, Indonesia Country Head di ICS Dewi Wiranti menambahkan kerangka kerja investasi gender lens dari IRF, yang dikembangkan bersama oleh ICS, DFC, DFAT, dan USAID, juga membantu untuk memastikan pembiayaan menjangkau penerima manfaat. Khususnya, perempuan yang selama pandemi telah menjadi garda terdepan lintas sektoral seperti bisnis yang dipimpin oleh perempuan, petugas kesehatan, dan pasien.
“Bermitra dengan bank-bank terkemuka seperti BCA memungkinkan kami untuk memberikan likuiditas yang dibutuhkan sektor kesehatan, untuk memastikan keluarga-keluarga di Indonesia menerima perawatan dan pasokan medis yang memadai selama pandemi ini,” ucapnya.
IRF didukung juga oleh US International Development Finance Corporation (DFC), US Agency for International Development (USAID), dan Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Pada Agustus 2021, IRF telah menjangkau 108 penyedia layanan kesehatan, termasuk 67 rumah sakit, di 31 provinsi di Indonesia. Selain itu, Indonesian Resilience Fund juga telah membiayai pengiriman peralatan, suplai, dan layanan medis, mulai dari konsentrator oksigen hingga peralatan pelindung pribadi.