REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk tetap terus menargetkan divestasi lima ruas jalan tol hingga akhir tahun ini. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan divestasi tersebut akan berdampak positif pada kondisi keuangan perusahaan.
"Ini sangat membantu Waskita. Mudah-mudahan juga tahun depan pandemi selesai sehingga Waskita bisa akselerasi," kata Destiawan dalam konferensi video, Senin (20/9).
Dia menuturkan, kondisi pandemi sempat menjadi kendala dalam proses divestasi sejumlah ruas tol Waskita Karya. Destiawan mengatakan, munculnya varian Delta menyebabkan investor batal melakukan kunjungan ke Indonesia sebelum melakukan investasi.
"Tapi ini (divestasi) hanya mengalami penundaan, bukan batal," tutur Destiawan.
Dari lima ruas tol yang akan didivestasi, beberapa di antaranya yakni Tol Cibitung-Tanjung Priok dan Cimanggis-Cibitung. Destiawan mengungkapkan negosiasi terkait divestasi ruas tol tersebut masih dilakukan.
"Kami masih mau menyelesaikan Cibitung-Tanjung Priok dengan Pelindo II. Mudah-mudahan Oktober 2021 bisa selesai transaksinya," jelas Destiawan.
Selanjutnya, ruas yang masuk dalam proses due diligence adalah Tol Cimanggis-Cibitung. Destiawan mengharapkan proses divestasi ruas tol tersebut juga bisa selesai akhir 2021.
"Ini (divestasi ruas Tol Cimanggis-Cibitung) sudah di luar rencana kami di tahun ini. Tapi kalau bisa Alhamdulillah, semoga ini bisa berhasil karena. Kami harus cepat proses divestasi ini supaya beban bunga yang ditanggung Waskita tidak semakin besar," Ungkap Destiawan.
Hingga saat ini, Waskita Karya telah melaksanakan divestasi terhadap tiga ruas tol yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Batang-Semarang, dan Cinere-Serpong. Total nilai divestasi yang didapat dari ketiga ruas tol tersebut mencapai Rp 4,3 triliun.