REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kinerja positif. Saat ini Waskita Karya berhasil mendapatkan kesepakatan restrukturisasi utang dari 21 bank sebesar Rp 29,2 triliun.
"Waskita Karya menargetkan pertumbuhan kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) hingga 25 persen pada tiga hingga lima tahun ke depan," kata Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam konferensi video, Senin (20/9).
Saat ini perseroan sudah menetapkan delapan stream penyehatan keuangan Waskita Karya. Destiawan mengatakan, dampak positif dari implementasi penyehatan tersebut mulai tercermin pada kinerja semester I 2021.
Destiawan mengatakan, Waskita Karya pada paruh pertama tahun ini mencatat laba bersih usaha sebesar Rp 33,4 miliar. "Angka ini meningkat sebesar 102,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," jelas Destiawan.
Dia menuturkan, program delapan stream penyehatan keuangan Waskita terdiri dari proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha. Begitu juga penjaminan pemerintah, penyertaan modal negara (PMN), dan rights issue.
Destiawan mengatakan, Waskita Karya juga akan melakukan divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, dan transformasi bisnis. Waskita Karya juga mengimplementasikan GCG dan manajemen risiko.
Dia menambahkan, Waskita Karya juga memperoleh dukungan penuh dari pemerintah untuk dapat melakukan percepatan pelaksanaan strategi-strategi penyehatan keuangan Waskita. "Dengan implementasi penyehatan keuangan ini, perseroan dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia," ungkap Destiawan.