REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas masyarakat di berbagai sektor menunjukan sinyal baik bagi pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II kemarin pemerintah menyatakan ekonomi tumbuh 7 persen.
Kesempatan emas ini ditangkap oleh PT PLN (Persero) untuk menggenjot konsumsi listrik. Dari sisi konsumsi pun sudah menunjukan titik terang, hingga Agustus pertumbuhan konsumsi listrik tercatat capai 4,5 persen atau sebesar 166,17 twh.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan seiring dengan masifnya vaksinasi dan penerapan new normal beberapa sektor seperti rumah tangga, industri dan bisnis retail juga turut bergeliat. Yang menjadi perhatian khusus, sektor industri bahkan selama Agustus mencatatkan pertumbuhan konsumsi listrik capai 10,5 persen.
"Ini sangat membahagiakan bagi kita semua. Sektor industri ini efek dominonya besar juga. Berkaitan dengan pekerja juga. Ini menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai membaik," ujar Bob.
Bob menjelaskan sektor industri mengalami pertumbuhan khususnya di industri Besi Baja, Pengolahan Kimia dan Pengolahan Makanan. Sektor Tekstil juga cukup mengembirakan karena berkontribusi 23,4 persen dari pertumbuhan sektor industri. Sedangkan industri baja berkontribusi 21,7 persen.
Bob juga merinci di sektor rumah tangga tumbuh 2,3 persen. Sedangkan sektor bisnis dan retail memang belum mengalami pertumbuhan signifikan, baru mencapai 0,16 persen.
"Tapi semoga ini tetap akan tumbuh nantinya. Sebab, dengan banyaknya vaksinasi yang dilakukan maka semakin banyak masyarakat yang beraktivitas, artinya spending money yang dilakukan juga bisa mendorong pemulihan ekonomi," ujar Bob, Senin (20/9).
Untuk menangkap kesempatan ini ada empat strategi yang dilakukan PLN. Pertama, PLN memastikan dari sisi pasokan daya listrik saat ini PLN sangat cukup. Bob menjelaskan pada 2021 mencapai 53 GW. Sedangkan hingga 2023 mendatang diperikirakan akan ada tambahan lagi daya masuk seiring dengan selesainya proyek 35 GW.
"Dengan pasokan daya yang dipunya saat ini PLN memastikan kebutuhan listrik untuk masyarakat lebih dari cukup. Dengan pasokan yang andal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk bisa berinvestasi di Indonesia," ujar Bob.
Kedua, kata Bob langkah yang dilakukan PLN adalah mempercepat semua proses. Dari sisi sambung baru misalnya, Bob memastikan proses sambung baru akan lebih cepat dari biasanya agar para industri tidak perlu khawatir dari sisi pasokan daya.
"Kami juga mempercepat pelayanan,misalnya sambung baru kita percepat," ujar Bob.
Ketiga, kata Bob selain menyasar pada industri dan rumah tangga. PLN juga sedang menangkap captive market. Sektor ini seperti pertanian, budidaya ikan, perkebunan. Selama ini, sektor ini masih kerap menggunakan diesel sebagai bahan bakar alatnya. Bob menjelaskan PLN mencoba masuk ke sektor ini agar bisa beralih dari diesel ke listrik.
"Dari segi biaya dan efisiensi kita pastikan lebih andal dengan memakai listrik. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan produktifitasnya," ujar Bob.
Keempat, dengan bekerja sama dengan Pemerintah, PLN terus memberikan kemudahan dan stimulus listrik. Mulai dari diskon tambah daya dan dikson pemakaian listrik saat malam hari bagi Industri dan yang memiliki kendaraan listrik.
"Pemerintah juga memberikan banyak diskon listrik, subsidi listrik dan stimulus lainnya yang harapannya bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik lebih baik lagi ke depan," ujar Bob.