REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki era digital, pengembangan kompetensi SDM Digital telah menjadi perhatian utama bagi para pemangku kepentingan. Indonesia membutuhkan 9 juta SDM digital pada 2035 guna mewujudkan tercapainya visi Indonesia menjadi kekuatan utama ekonomi digital dunia pada 2045.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, Kedaireka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terus menghadirkan program-program kolaboratifnya bersama industri dan pengembang teknologi, salah satunya adalah program pelatihan bersama Huawei.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengatakan, dalam kerja samanya dengan Huawei, program pelatihan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan memanfaatkan fasilitas Huawei ASEAN Academy Indonesia yang merupakan fasilitas alih pengetahuan dan teknologi terlengkap di wilayah Asia Pasifik. Kerja sama Kedaireka dan Huawei ini juga menjadi wujud keseriusan pemerintah dan Huawei dalam membangun sinergi multiple helix guna mencetak SDM Digital yang cakap yang sesuai dengan kualifikasi industri.
"Kedaireka Academy dibangun berfondasikan visi Kampus Merdeka. Kedaireka diharapkan menjadi wadah dalam melahirkan SDM Indonesia yang cakap, berkompetensi tinggi dan memenuhi kualifikasi industri. Selain itu, Kedaireka Academy membuka peluang bagi industri untuk menggali ide-ide baru yang diperlukan untuk pengembangan solusi-solusi inovatif bagi kepentingan luas," kata Nadiem dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (30/8).
Ia pun menekankan, bagi Kemendikbud RI, teknologi digital yang menjadi batu loncatan menuju masa depan tidak dapat dipisahkan dari kebijakan Merdeka Belajar. Untuk itu, berbagai platform yang telah dikembangkan oleh Kementerian, termasuk platform Kedaireka yang berfungsi sebagai ‘biro jodoh’ antara dunia pendidikan dan industri ini fokus untuk melahirkan talenta digital yang kreatif dan siap berinovasi.
"Pertumbuhan Indonesia akan sangat bergantung pada dorongan kolektif dari masing-masing pihak. Hal ini mampu terwujud dalam bentuk kerja sama antara pemerintah dengan swasta, termasuk dengan Huawei Indonesia," ucapnya.
CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen mengatakan, visi dan misi Kedaireka Academy sangat sejalan dengan visi-misi Huawei, khususnya dalam turut mencetak 100 ribu SDM TIK mumpuni dalam kurun lima tahun.
"Untuk itu, kami menyambut dengan penuh antusias program kolaborasi ini dan berkomitmen untuk melakukan alih pengetahuan di bidang teknologi-teknologi mutakhir seperti cloud, kecerdasan artifisial, big data hingga 5G. Kami juga akan memberikan studi kasus yang akan membantu dunia pendidikan memahami kebutuhan nyata industri beserta kualifikasi atas SDM yang dibutuhkannya,” kata Jacky Chen.
Menurutnya, Huawei ASEAN Academy siap memberikan dukungan optimal terhadap penyelenggaraan pelatihan tersebut dengan lebih dari 100 pelatih, lebih dari 3 ribu kursus pelatihan dan lebih dari 100 mirroring environment yang dilengkapi dengan laboratorium, ruangan kelas, tempat pelatihan, serta fasilitas-fasilitas lain seperti tempat untuk belajar instalasi perangkat dan pekerjaan lapangan.