REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga merupakan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo mengatakan ISEI perlu terus mendorong digitalisasi di sektor riil, khususnya di sektor pertanian, sektor UMKM, dan sektor jasa ekonomi kerakyatan.
"Bisa dilakukan melalui pengembangan startup-startup untuk berbagai sektor tadi di tingkat lokal maupun nasional dan ini sudah berkembang. Mari kita terus dorong melalui ISEI," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pembukaan Kongres ISEI XXI secara daring di Jakarta, Selasa (31/8).
Menurut dia, hal tersebut menjadi bagian dari percepatan digitalisasi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan, maupun di bidang-bidang lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial secara menyeluruh. Di bidang sistem pembayaran, BI terus mendorong akselerasi ekonomi keuangan digital secara nasional, baik melalui Quick Code Response Indonesian Standard (QRIS), Standarisasi open Application Programming Interfaces (API) Pembayaran (SNAP), BI Fast, maupun langkah-langkah lain, yang bersinergi erat dengan para perbankan digital, financial technology (fintech), dan e-commerce.
Sementara di bidang pendidikan, PerryWarjiyo menilai pembelajaran digital dari sisi konten, pengantar konten, maupun kesiapan kapasitas dari para dosen dan pengajar perlu dilakukan mendorong ekonomi Indonesia dari dunia pendidikan.
"Semua ini perlu dilakukan antara akademisi, bisnis digital, dunia perbankan, e-commerce, dan pemangku kebijakan. BI juga ikut berpartisipasi untuk ini," kata Perry.
Maka dari itu ia mengimbau agar ISEI bisa berperan aktif untuk mendorong akselerasi digitalisasi dan transformasi digital tersebut, khususnya di bidang ekonomi, keuangan, dan pendidikan. "ISEI dapat memperkuat dan meningkatkan peran strategis bagi kemajuan ekonomi dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang ada di tengah COVID-19," ujar Perry.
Ikuti Whatsapp Channel Republika