Sabtu 28 Aug 2021 07:52 WIB

PGN Mulai Alirkan Gas ke Kilang RU VI Balongan

Penyaluran gas ke Pertamina RU VI Balongan wujud komitmen PGN selaku subholding gas.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Agus Yulianto
Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu
Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendukung kebutuhan energi Kilang Pertamina Group. Salah satunya dengan melaksanakan penyaluran gas bumi perdana (Gas In) ke Pertamina RU VI Balongan. Komitmen itu ditandai dengan pembukaan penyaluran gas pada Metering Station Gas di RU VI Balongan pada Jumat (27/8).

PGN dan PT Kilang Pertamina Internasional telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas untuk Refinery Unit VI Balongan pada tanggal 30 Juli 2021, dengan volume penyaluran gas sebesar 10 BBTUD dan selanjutnya meningkat menjadi 27 BBTUD mulai November 2021. Adapun untuk volume penyaluran pada tahun 2022-2023 sebesar 30 BBTUD.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengatakan, penyaluran gas ke Pertamina RU VI Balongan (Gas-In) menjadi wujud komitmen PGN selaku Subholding Gas dalam menghadirkan energi baik gas bumi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor Kilang. Selain itu, juga sebagai sinergi dalam lingkup Pertamina Group, khususnya melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.

“Subholding Gas tengah menjalankan program gasifikasi Kilang Pertamina, salah satunya di di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pasca transformasi Holding Migas,” ujar Heru. 

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan juga memberikan nilai tambah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, efisiensi biaya operasi di Kilang Pertamina. Hal ini, karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar di kilang Balongan dan pemanfaatan energi berbasis gas yang lebih ramah lingkungan.

“Guna pemenuhan kebutuhan gas RU Balongan untuk peningkatan produksi hingga kapasitas maksimal kilang, PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang sebagaimana direncanakan dalam RJPP PGN dan sejalan dengan program transisi energi yang sedang berjalan,” ujar Heru.

Beroperasi sejak tahun 1994 dan berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ± 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Sebagai kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI Balongan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. 

RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, RU VI Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. 

“Merupakan kontribusi strategis bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam rangka menjaga ketahanan dan keamanan energi dalam negeri. Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” ujar Heru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement