REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform kredit digital, Kredivo, mengumumkan ekspansinya ke Vietnam melalui Joint Venture dengan Phoenix Holding, pionir perusahaan investasi keluarga yang berbasis di Vietnam dengan portofolio terdiversifikasi di sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi.
Entitas Vietnam tersebut, Kredivo Vietnam Joint Stock Company, akan dapat memanfaatkan keahlian dan pengalaman Kredivo dalam mengoperasikan PayLater serta jaringan luas dan pengetahuan lokal yang dimiliki Phoenix Holding.
Chief Operating Officer Kredivo, Valery Crottaz, mengatakan peluncuran Kredivo di Vietnam sebagai pangsa pasar pertama di luar Indonesia merupakan pencapaian dan tonggak lain yang diraih dalam tahun ini. Sebelumnya, Kredivo juga mengumumkan rencana menjadi perusahan publik.
"Vietnam merupakan pilihan yang logis mengingat penetrasi kartu kredit yang rendah di negara tersebut dan kelas menengah yang berkembang pesat; pasar e-commerce yang berkembang pesat; dan kesamaan pola demografi dan konsumsi dengan Indonesia," kata Valery dalam keterangannya, Jumat (27/8).
CEO Phoenix Holdings, Nguyen Lan Trung Anh, mengatakan Kredivo dan Phoenix berbagi visi bersama tentang inklusi dan akses keuangan. Keduanya ingin membuat layanan kredit dan keuangan lebih mudah tersedia bagi mereka yang memenuhi syarat dan membutuhkannya.
"Di Vietnam, dengan generasi emas yang mobile dan digital native, layanan kami seperti PayLater akan memenuhi kebutuhan konsumen di mana layanan kredit yang ada saat ini memiliki hambatan yang terlalu besar. Seperti di pasar lain, kami percaya PayLater akan membuka dan mengkatalisasi tahap pertumbuhan penting lainnya dari ekonomi Vietnam," kata Nguyen.
Di Vietnam, Kredivo akan bermitra dengan perusahaan pembiayaan VietCredit Joint Stock Company untuk mengoperasikan bisnis PayLater Kredivo di Vietnam. Produk inti Kredivo akan diluncurkan secara bertahap, dimulai dengan pembayaran tagihan untuk kebutuhan sehari-hari dan pinjaman pribadi, dilanjutkan dengan fitur PayLater di e-commerce pada kuartal IV 2021 nanti.
Chief Executive Officer VietCredit, Ho Minh Tam, mengaku sangat bersemangat untuk menerapkan platform kredit digital Kredivo ke produk baru VietCredit. Ia percaya kolaborasi dengan Kredivo, dalam semangat inovasi terbuka, adalah pendorong transformasi digital yang kuat dan dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
"Hal ini dapat meningkatkan pengalaman pelanggan serta mendapatkan keunggulan kompetitif di industri," kata Ho.
Data terakhir menunjukkan, Vietnam merupakan salah satu negara dengan penetrasi kartu kredit terendah di Asia Tenggara selain Indonesia dan Filipina, dengan hanya 4,1 persen dari populasi yang memiliki kartu kredit. Selain itu, kesenjangan kredit dan kurangnya pengetahuan tentang pembayaran digital menjadi tantangan tersendiri di negara tersebut dan mengakibatkan mayoritas transaksi masih dilakukan secara tunai.
Ekspansi ini menandakan semakin dekatnya misi Kredivo dalam melayani puluhan juta konsumen dengan layanan keuangan yang cepat, terjangkau dan mudah di akses.