REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia berkomitmen penuh untuk meningkatkan kapasitas UMKM halal demi menjadikan Indonesia produsen produk halal dunia. Menteri Kemenkop UMKM, Teten Masduki menyampaikan Kemenkop dan UKM telah membantu UMKM melalui berbagai inisiatif.
"Dengan adanya sinergi tentu ini akan jadi kunci sukses kita dalam akselerasi, biar mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi, dan dorong produk halal Indonesia bersaing di pasar internasional," katanya dalam 'Kick-off Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM Industri Halal' pada Rabu (25/8).
Sejauh ini Kemenkop UKM telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Antara lain mendirikan Smesco Center of Excellent, Satgas Percepatan UMKM, dan penyederhanaan perizinan. Selain itu, Kemenkop dan UKM bersama dengan stakeholder terkait bersama-sama memfasilitasi ekspor untuk pemenuhan kebutuhan haji, menyalurkan pembiayaan syariah ke BMT dan Koperasi Pondok Pesantren, serta mengembangkan Platform BMT 4.0, Dashboard Pelaporan Data Institusi Keuangan Mikro Syariah dan kajian fungsi sosial BMT.
Sinergi akselerasi UMKM Industri Halal berbasis digital yang baru diluncurkan hari ini, Rabu (25/8) sejalan dengan program Kemenkop & UKM yaitu transformasi digital UMKM. Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Keuangan Syariah, Halim Alamsyah menjelaskan bahwa sektor UMKM harus terus didorong untuk maju.
"UMKM menjadi salah satu sektor yang paling pertama dan paling rentan terkena dampak dari pembatasan aktivitas manusia dalam bertransaksi ekonomi, terlebih di era pandemi Covid-19 ini," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah menyediakan program pembiayaan kepada UMKM. Antara lain melalui klaster khusus UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah, serta RAPBN 2022 yang menjadikan tema UMKM sebagai bagian dari program perlindungan sosial.
UMKM terus didorong demi memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat serta mengentaskan kemiskinan dan kerentanan. Ini dilakukan melalui penguatan daya ungkit UMKM dan dunia usaha agar mampu bangkit kembali dan berdaya tahan.
Selain hal di atas, diperlukan pula sinergi para pelaku usaha dalam menyediakan layanan untuk mempercepat pengembangan pelaku UMKM, khususnya di bidang industri halal. Kick-off sinergi dan akselerasi melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Deklarasi Sinergi Akselerasi Penguatan UMKM dan Bisnis Industri Halal.
"Ini dilakukan oleh 13 unit organisasi baik swasta dan pemerintah dan diharapkan akan menjadi gerakan mewujudkan terbentuknya ekosistem UMKM Industri Halal nasional secara lebih terpadu dan terorkestrasi dengan baik," kata mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ini.
Sebanyak 13 lembaga dan perusahaan akan saling bersinergi satu sama lain dalam 28 Bentuk Sinergi yang akan diimplementasikan secara bertahap oleh para pihak terkait. Kick-off ini merupakan langkah awal untuk membangun berbagai sinergi lain yang lebih berdampak dan meluas.