Rabu 25 Aug 2021 23:57 WIB

BI: Transformasi Digital Jadi Penentu Ekonomi Nasional

Bank Indonesia merespons transformasi dengan percepat digitalisasi pembayaran retail

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Indonesia, ilustrasi.  Bank Indonesia berupaya melakukan transformasi  digital untuk mendongkrak perekonomian nasional di tengah masa pandemi. Hal ini perlu dilakukan transformasi digital, transformasi kebijakan, transformasi organisasi, dan transformasi SDM.
Foto: Tahta/Republika
Bank Indonesia, ilustrasi. Bank Indonesia berupaya melakukan transformasi digital untuk mendongkrak perekonomian nasional di tengah masa pandemi. Hal ini perlu dilakukan transformasi digital, transformasi kebijakan, transformasi organisasi, dan transformasi SDM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia berupaya melakukan transformasi  digital untuk mendongkrak perekonomian nasional di tengah masa pandemi. Hal ini perlu dilakukan transformasi digital, transformasi kebijakan, transformasi organisasi, dan transformasi SDM. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan pihaknya sudah melakukan lima inisiatif untuk merespon perkembangan tersebut.

“Inisiatif pertama yang sudah dilakukan adalah lewat sistem pembayaran dengan melakukan standarisasi Application Programming Interface (API). Proses ini akan mempercepat kolaborasi antara bank dengan bank dan bank dengan non-bank,” ujarnya saat acara media & public discussion Infobank Talk News dengan tema ‘Mewujudkan Bank Sentral Digital Untuk Perekonomian Nasional’ Rabu (25/8).

Kedua, Bank Indonesia mempercepat digitalisasi pembayaran retail. Adapun inisiatif satu ini dilakukan dengan mengaplikasikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada setiap transaksi pedagang dan pembeli. 

“Transaksi melalui QRIS akan membuahkan manfaat lain disamping transaksi yang cepat, yaitu data. QRIS bukan hanya mempermudah transaksi tetapi juga mendapatkan data. Data tersebut bisa menjadi input analisis keuangan,” ucapnya.

Ketiga, Bank Indonesia akan melakukan penguatan pada infrastruktur pasar. Saat ini, belum semua transaksi di Indonesia memanfaatkan pembayaran digital karena infrastruktur yang belum memadai. 

Keempat, pemanfaatan data bagi kepentingan publik akan terus didorong. Adanya data yang optimal, dampak transformasi digital akan bisa dirasakan oleh banyak pihak.

"Inisiatif kelima, reformasi atau penyederhanaan kebijakan. Bank Indonesia baru saja mengeluarkan revisi peraturan-peraturan sistem pembayaran pada tahun lalu. Penyederhanaan ini akan semakin mempercepat proses digitalisasi sistem keuangan kita," ucapnya.

Dari sisi lain, pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), terkait dengan kebijakan arah transformasi digital. Adapun sinergi antara BI dan BSBI akan menciptakan kemajuan dalam sistem pembayaran dan transaksi nasional serta digitalisasi bank sentral.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement