Kamis 19 Aug 2021 21:37 WIB

Pembentukan Holding Bikin BUMN Lebih Berdaya Saing

Hal strategis dijalankan holding dan anak usaha fokus pada produksi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Universitas Padjadjaran (Unpas) menggelar Webinar Padjadjaran Inisiatif Series bertema Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa yang digelar secara virtual, Kamis (19/8).
Foto: dok Padjadjaran Inisiatif
Universitas Padjadjaran (Unpas) menggelar Webinar Padjadjaran Inisiatif Series bertema Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa yang digelar secara virtual, Kamis (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar Webinar Padjadjaran Inisiatif Series bertema Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa yang digelar secara virtual, Kamis (19/8).

Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman mengatakan, setelah menjadi holding, program-program Pupuk Indonesia yang bersifat strategis dijalankan oleh fungsi holding. Sementara anak perusahaan yang berada di bawah holding lebih fokus ke aktivitas produksi. 

Baca Juga

"Dengan terbentuknya holding, langkah perusahaan menjadi lebih terintegrasi sehingga tidak ada lagi tumpang tindih antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya di bawah holding," ujar Bakir. 

Menurut Bakir, apa yang dilakukan perseroan setelah holding terbentuk betujuan membangun model jaringan manufaktur untuk mengoptimalkan biaya bagi konsumen. Selain itu, strategi yang dijalankan juga dapat mengimplementasikan perubahan dalam hal distribusi berdasarkan model jaringan yang paling optimal. 

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak. Menurut Orias, dengan terintegrasinya perusahaan-perusahaan pertambangan di bawah holding MIND ID, maka perusahaan pertambangan milik negara menjadi lebih punya skala usaha yang lebih besar.  

"MIND ID ini menjadi holding strategis. Kalau ada progran yang tidak jalan di anak perusahaan, holding akan bantu," kata Orias.

Begitu juga hubungan dengan pemangku kepentingan seperti DPR dan pemerintah, maka itu jadi urusan holding. Hal ini agar manajemen di anak usaha bisa lebih fokus pada strategi produksi. 

Orias menambahkan, setelah menjadi holding, MIND ID yang kini membawahi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, Vale dan MIND ID Trading, menetapkan sejumlah pencapaian. Antara lain, target investasi di luar negeri, agresif melakukan eksplorasi, memperbaiki daya saing, serta beraliansi dengan BUMN lain. 

"Yang tidak kalah penting sebagai perusahaan kita juga menerapkan model recycle economy yang dibuktikan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ini sudah diperlihatkan PT Bukit Asam yang meraih Proper Emas lebih dari lima kali berturu-turut," ungkap Orias. 

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Yayan Satyaki sepakat dengan model holding yang dikembangkan pemerintah seperti dibentuknya MIND ID yang fokus pada penanganan sumber daya alam. Dengan demikian, Yayan berharap ke depannnya BUMN tidak hanya fokus pada produksi tambang tetapi juga memberikan perhatian pada sumber daya yang berkelanjutan. 

Peneliti senior Padjadjaran Inisiatif Slamet Usman Ismanto menyampaikan, perusahaan-perusahaan holding yang berbasis lingkungan harus memberikan manfaat lebih baik kepada kawasan setempat dan masyarakat sekitarnya. 

"Maka dari itu perlu penyusunan visi, membangun sistem yang kuat dan tantangan lainnya adalah menyamakan persepsi," kata Slamet.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement