REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona positif pada perdagangan hari ini. IHSG ditutup menguat sebesar 0,50 persen ke level 6.118 setelah pada awal perdagangan indeks sempat melemah 0,77 persen.
Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, IHSG mendapat dorongan dari sentimen dalam negeri. "Penguatan terjadi setelah BPS mengumumkan kondisi neraca perdagangan Indonesia selama bulan Juli yang mencatatkan surplus," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (18/8).
Neraca dagang surplus sebesar 2,59 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,32 miliar dolar AS. Kinerja ekspor secara tahunan tercatat tumbuh 29,32 persen, sedangkan impor meningkat 44,44 persen.
Walaupun begitu, pertumbuhan baik ekspor maupun impor mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas lemak dan minyak nabati menopang kinerja ekspor dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,42 persen. Sedangkan dari tujuan ekspor baik China dan AS turun masing-masing 13,70 persen dan 5,35 persen.
Pergerakan positif juga dialami mayoritas indeks regional Asia setelah data ekonomi AS menunjukan penurunan pertumbuhan retail sales di bulan Juli. Melihat naiknya kasus Covid-19 dan kondisi penjualan retail, kekhawatiran pelaku pasar sedikit menurun terhadap rencana pengurangan pembelian surat utang pemerintah yang sebelumnya merebak.
Selain itu, indeks regional Asia didorong oleh naiknya indeks Nikkei 225 setelah data neraca dagang Jepang mencatatkan kenaikan surplus senilai 441 miliar yen. Secara keseluruhan indeks Asia bergerak positif dimana indeks MSCI Asia Pacific diluar Jepang menguat sebesar 0,73 persen.