REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi dan salut atas respons cepat yang dilakukan Petrokimia Gresik di tengah kebutuhan oksigen medis yang tinggi di Jawa Timur.
Petrokimia Gresik mengaktifkan kembali Pabrik Air Separation Plant (ASP) sehingga mampu menghasilkan 23 ton oksigen medis setiap harinya. Menurut Erick, hal itu merupakan aksi nyata orientasi layanan BUMN kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal tersebut dinyatakan Erick saat meresmikan operasionalisasi ASP yang terletak di kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Ahad (15/8). Dalam kunjungan itu, Erick didampingi Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo. Erick melihat fasilitas yang terakhir beroperasi pada 2010 tersebut berfungsi kembali demi memenuhi kebutuhan oksigen media di Jawa Timur yang setiap harinya mencapai 407 ton.
"Saya mengapresiasi dan salut atas respons cepat yang dilakukan Petrokimia Gresik dalam menerjemahkan fungsi service oriented kepada masyarakat di tengah pandemi ini," kata Erick.
Apalagi, lanjut dia, Petrokimia Gresik harus menghidupkan kembali fasilitas yang sudah 10 tahun lebih berhenti. Kini, fasilitas tersebut memiliki nilai manfaat yang besar dan tanpa investasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis di Jatim yang masih tinggi.
Fasilitas ASP di Petrokimia Gresik ini pertama kali dibangun pada 1992 dan terakhir beroperasi pada April 2010. Seiring keinginan Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan BUMN memberikan peran aktif dan layanan masif untuk membantu rakyat di masa pandemi, maka Petrokimia Gresik memulai program pengefektifan kembali fasilitas tersebut pada Juli 2021.
Fasilitas ASP kini mampu memproduksi 23 ton oksigen murni setiap hari dengan tingkat kemurnian oksigen 99,61 persen. Kapasitas tangki oksigen di sana sebesar 150 ton.
Erick menilai, pengoperasian fasilitas ASP punya aspek berkelanjutan yang baik. Jika kondisi pasokan oksigen sudah stabil, ASP ini akan disinergikan dengan Pertamedika IHC sebagai holding rumah sakit BUMN. Nantinya, pasokan oksigen ASP bisa untuk memenuhi kebutuhan oksigen rumah sakit IHC dan rumah sakit lainnya di Jawa Timur.