Selasa 10 Aug 2021 11:21 WIB

Wapres: Kita Harus Hijrah dari Ketergantungan Produk Impor

Bangsa Indonesia harus membangun kemandirian bangsa dan berdikari di bidang ekonomi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap semangat pergantian Tahun Baru Islam 1443 Hijriah dimaknai sebagai momentum transformasi menuju Indonesia maju yang kuat dan bermartabat. Wapres mengatakan, salah satu caranya, Indonesia harus bisa berhijrah dari ketergantungan produk-produk impor.

"Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor," ujar Wapres saat hadir di Festival Muharram yang diselenggarakan oleh Masyarakat Sumatera Barat secara virtual, Selasa (10/8).

Kiai Ma'ruf menekankan, bangsa Indonesia harus membangun kemandirian bangsa dan berdikari di bidang ekonomi. Karena itu, kecintaan dan penggunaan produk lokal juga harus terus ditingkatkan.

Dalam perayaan Tahun baru Islam 1 Muharam ini juga, Wapres berharap umat memaknainya sebagai momentum transformasi dan reformasi tatanan menuju kondisi yang lebih baik. Hal ini kata Wapres, sebagaimana semangat hijrah yang dicontohkan Rasulullah SAW saat berpindah dari Mekkah ke Madinah, mmenuju masyarakat Islam yang mandiri, berdaulat dan inklusif di Madinah.

Karena itu, semangat hijrah harus menginspirasi bangsa untuk bertransformasi menuju Indonesia Maju yang kuat dan bermartabat. "Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan," ujarnya.

Baca juga : Semangat Hijrah dan Kemerdekaan Indonesia

Ia juga berharap semangat hijrah ini juga mendasari penguatan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. "Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Peluang pengembangan ekonomi Syariah masih sangat besar. Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan Syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement