REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk. (DGNS), laboratorium klinik di bawah payung usaha PT Bundamedik Tbk (BMHS) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 168, 8 milyar pada semester 1 tahun 2021 atau tumbuh 280,8 persen yoy.
Sementara itu, laba bersih perusahaan melesat lebih tinggi, tumbuh 460,9 persen yoy atau sebesar Rp 46,1 milyar pada enam bulan pertama tahun 2021.
Berdasarkan rilis yang diterima, pada periode 30 Juni 2021, perseroan juga membukukan kas dan setara kas sebesar Rp 52,8 milyar atau meningkat sebesar 219 persen dibandingkan posisi kas pada 31 Desember 2020. Dana kas ini akan digunakan perseroan untuk mendanai belanja modal keperluan untuk ekspansi.
Mesha Rizal Sini selaku Direktur Utama PT. Diagnos Laboratorium Utama (Tbk) mengatakan, kinerja keuangan perusahaan yang optimal tentunya dicapai dengan kerja keras tim yang solid dan target serta strategi yang terukur.
"Kami melihat ke depan tes PCR masih dapat menjadi kontributor pendapatan Diagnos di samping layanan laboratorium lainnya" kata Mesha dalam rilisnya, Senin (9/8).
Pada semester 1 tahun 2021, perseroan telah melaksanakan 118.865 tes PCR atau tes Covid-19 atau tumbuh 713 persen yoy dari semester 1 tahun 2020 sebanyak 14.619 tes.
Baca juga : September, 70% Warga Aglomerasi Jawa-Bali Divaksinasi
Selain itu, pemeriksaan tes rutin selain PCR juga tumbuh 79 persen yoy atau setara 255.899 pemeriksaan rutin dari periode semester 1 tahun 2020 yang hanya sebanyak 142.850 pemeriksaan.
Sepanjang enam bulan pertama tahun 2021, perseroan juga berhasil menumbuhkan jumlah outlet dan cabang perseroan dari 13 outlet dan cabang pada 31 Desember 2020, menjadi 23 Outlet dan cabang.
Dari 23 outlet dan cabang tersebut, 10 outlet berupa swab center maupun outlet laboratorium. Dalam waktu dekat perseroan akan memiliki 32 outlet dan cabang hingga ke pulau Sulawesi.