Jumat 06 Aug 2021 02:30 WIB

Ekonomi Positif, Ikappi: Pedagang Kibarkan Bendera Putih

Ikappi akui pedagang banyak kibarkan bendera putih akibat kebijakan PPKM

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Protes perpanjangan PPKM Level 4, pedagang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes, Kamis (5/8). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), menyambut baik perkembangan ekonomi nasional yang positif pada kuartal II (April-Juni) 2021 hingga mencapai 7,07 persen. Namun, Ikappi, menilai situasi riil yang dihadapi pada kuartal III saat ini justru kembali dalam tekanan kuat bagi sebagian pedagang pasar.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Protes perpanjangan PPKM Level 4, pedagang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes, Kamis (5/8). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), menyambut baik perkembangan ekonomi nasional yang positif pada kuartal II (April-Juni) 2021 hingga mencapai 7,07 persen. Namun, Ikappi, menilai situasi riil yang dihadapi pada kuartal III saat ini justru kembali dalam tekanan kuat bagi sebagian pedagang pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), menyambut baik perkembangan ekonomi nasional yang positif pada kuartal II (April-Juni) 2021 hingga mencapai 7,07 persen. Namun, Ikappi, menilai situasi riil yang dihadapi pada kuartal III saat ini justru kembali dalam tekanan kuat bagi sebagian pedagang pasar.

Ketua Bidang Kajian Penelitan dan Pengembangan Ikappi, Badrussalam, mengatakan, tekanan kuat dihadapi khususnya bagi pedagang pasar di sektor non sembako.

"Dalam catatan kami ada sekitar 40 persen pasar tradisional yang sudah memasang bendera putih (menyerah). Kami juga akan mencoba analisa seharusnya kalau sudah positif mulai kuartal II, harusnya tidak banyak pedagang yang mengeluh sekarang," kata Badrussalam, kepada Republika.co.id, Kamis (5/8).

Meski begitu, ia tak menampik, salah satu hambatan yang dihadapi saat ini yakni akibat kebijakan PPKM level 4 yang terus diperpanjang sejak 3 Juli lalu hingga 3 Agustus mendatang. Menurut dia, kebijakan tersebut secara nyata membatasi signifikan aktivitas masyarakat untuk pergi ke pasar tradisional.

 

Badrussalam mengatakan, terlepas dari situasi yang sekarang dihadapi, pihaknya berharap agar pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi bagi pedagang pasar. Hal itu agar imunitas pedagang meningkat sehingga diharapkan angka kasus Covid-19 bisa ditekan. Dengan begitu, diharapkan aktivitas masyarakat ke pasar bisa kembali membaik dan mendukung kegiatan perekonomian masyarakat bawah.

"Sebetulnya jika PPKM dicabut pasti ekonomi di pasar akan naik lagi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement