REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyelenggaraan hari raya Idul Adha 1442 H tahun ini hampir sama seperti tahun lalu karena pandemi. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga membuat aktivitas ibadah kurban masyarakat turut dibatasi.
Laznas Baitulmaal Muamalat (BMM) mengadakan program kurban Prioritas dengan distribusi hewan kurban dalam bentuk rendang kaleng atau #SmartkurbanKaleng. Mekanisme pendistribusian ini dinilai sangat tepat dilakukan.
Direktur Eksekutif BMM, Novi Wardi mengungkapkan, program ini menjadi solusi terbaik di masa pandemi. BMM membantu para pekurban tetap aman. Sebab, prosesnya diserahkan ke BMM sehingga mereka bisa tetap #DiRumahSaja dan terhindar Covid-19.
"Selain itu, pendistribusian daging kurban pun bisa tersalurkan dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya dalam keterangan, Selasa (20/7).
Terlebih di masa seperti saat ini, begitu banyak masyarakat terdampak secara ekonomi, bahkan hingga ke wilayah terluar di Indonesia.
Melalui #SmartkurbanKaleng, daging hewan kurban diolah dalam bentuk rendang. Daging dikemas ke dalam kaleng dengan proses standardisasi tinggi agar aman dan terjamin kualitasnya untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dari sisi pengemasan dan cara konsumsi, hal ini dinilai jauh lebih praktis. Karena daging bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu diolah lagi bagi yang menerimanya dan juga lebih tahan lama, bahkan bisa disimpan hingga dua tahun dalam kondisi segel tertutup.
BMM mendistribusikan daging kurban kaleng ke daerah terluar, miskin, dan terdampak bencana yang ada di Indonesia. Tercatat lebih dari 10 ribu daging kurban kaleng telah dikemas dan siap didistribusikan.
Salah satu korporasi yang juga berkontribusi pada kegiatan kurban BMM tahun ini yaitu Bank Muamalat. Direksi dan juga karyawan Bank Muamalat berpartisipasi. Sekitar 1.900 daging rendang kaleng dari pekurban Bank Muamalat telah siap disalurkan.