Ahad 18 Jul 2021 22:04 WIB

Impor Indonesia Capai 17,23 Miliar Dolar AS

Kenaikan impor terbesar pada sektor nonmigas sebesar 22,66 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Kemendag mencatat, impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai 17,23 miliar dolar AS.
Foto: Edi Yusuf/ Republika
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Kemendag mencatat, impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai 17,23 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai 17,23 miliar dolar AS, naik 21,03 persen (month to month/mtm) atau melonjak sebesar 60,12 persen (yoy). Peningkatan kinerja impor pada Juni 2021 dipicu kenaikan impor migas sebesar 11,44 persen (mtm) menjadi 2,30 miliar dolar AS dan kenaikan impor nonmigas sebesar 22,66 persen (mtm) menjadi 14,93 miliar dolar AS.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan, kenaikan impor tertinggi berasal dari impor logam mulia yang naik 153,03 persen (mtm) dengan nilai impor 0,27 miliar dolar AS, serealia naik 79,99 persen (mtm) dengan nilai 0,43 miliar dolar AS, perangkat optik naik 54,43 persen (mtm) dengan nilai 0,28 miliar dolar AS, produk farmasi naik 39,33 persen (mtm) dengan nilai 0,28 miliar dolar AS, serta pupuk naik 35,22 persen (mtm) dengan nilai 0,19 miliar dolar AS.

Baca Juga

"Jika melihat dari negara asal impor Indonesia pada Juni 2021, China masih menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai mencapai 4,78 miliar dolar AS atau 27,78 persen dari total impor Indonesia. Nilai impor tersebut juga meningkat sebesar 16,84 persen (mtm)," kata Lutfi dalam keterangan resminya, Sabtu (17/7).

Sementara itu, impor dari Singapura adalah terbesar kedua dengan 1,42 miliar dolar AS atau sekitar 8,24 persen dari total impor dan meningkat sebesar 17,42 persen dibanding Mei 2021. Selain China dan Amerika Serikat, impor dari Jepang juga menunjukkan kenaikan cukup tinggi sebesar 39,99 persen (mtm).

Secara kumulatif, total impor Indonesia pada Januari-Juni 2021 tercatat sebesar 91,01 miliar dolar AS, naik 28,36 persen. Pertumbuhan impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 52,96 persen (yoy) dan nonmigas sebesar 25,44 persen (yoy).

Produk mesin dan perlengkapan elektrik, besi dan baja, plastik dan barang plastik, dan produk farmasi merupakan produk-produk yang memicu peningkatan impor nonmigas selama Januari-Juni 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement