Rabu 30 Jun 2021 13:40 WIB

Era Graharealty Melantai di Bursa Efek Indonesia

Setelah beradaptasi, penjualan properti mulai bangkit pada Juni hingga akhir 2020

PT Era Graharealty Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (30/6).
Foto: ist
PT Era Graharealty Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Era Graharealty Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (30/6). Perusahaan yang bergerak dalam bidang waralaba dan jasa agen real estat ini menjadi peruashaan tercatat ke-22 di BEI pada 2021.

“Ini menjadi key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable dan transparan kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan,” ujar Direktur Utama Era Graharealty, Darmadi Darmawangsa.

Diperdagangkan dengan kode saham IPAC, perseroan melepas sebanyak 189.973.700 lembar saham atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 120 per saham. 

Head of Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Perseroan, Daud Gunawan, mengatakan penawaran saham IPAC mengalami oversubscribed (kelebihan permintaan) sebanyak 381,8 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling). Masa penawaran perdana saham telah berlangsung pada 18–23 Juni 2021.

“Secara keseluruhan proses IPO perseroan berjalan lancar sesuai harapan pemegang saham, komisaris, manajemen, underwriter dan lembaga profesi penunjang lainnya,” ujar Daud Gunawan.

Perseroan berdiri sejak 1991 dan telah bergelut di bidang waralaba dan jasa agen real estat lebih dari 29 tahun. Darmadi Darmawangsa mengatakan pada Maret 2020 ERA Indonesia juga terkena dampak menurunnya penjualan properti pad awal pandemi Covid-19. Setelah beradaptasi dengan new normal, penjualan properti terlihat bangki pada Juni hingga akhir tahun lalu.

Secara umum apabila ditarik perbandingan dari 2019 terhadap 2020, penjualan properti mengalami kenaikan. "Demikian pula omzet Januari hingga Mei 2021 dibandingkan tahun 2020, mengalami kenaikan hingga 120 persen. "Sedangkan untuk target omzet penjualan 2021 direncakan naik 25 persen," ujar Darmadi. 

Pada kuartal pertama dan kedua 2021, Direktur Perseroan Aan Andriani mengatakan masyarakat masih cenderung lebih memakan pasar secondary sebesar 80 persen dan pasar primary 20 persen. Tahun ini perseroan menargetkan pembukaan kantor–kantor baru di Batam, Palembang, Balikpapan dan beberapa kota besar lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement