REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--HSBC mengatakan pada Ahad (27/6) bahwa pihaknya memberikan pinjaman sebesar lima miliar dolar AS kepada perusahaan-perusahaan "kuat" di Uni Emirat Arab untuk membantu mendorong rencana pertumbuhan di negara Teluk tersebut. Ekonomi UEA menderita pada tahun 2020 karena sektor-sektor vital seperti pariwisata dan perhotelan lumpuh oleh pandemi Covid-19.
Perusahaan, lembaga terkait pemerintah, serta penguasa Abu Dhabi, Dubai dan Sharjah, telah meminjam miliaran untuk meningkatkan keuangan dan pengeluaran dana mereka. "Penelitian kami dengan jelas menunjukkan bahwa perusahaan UEA siap untuk berinvestasi secara internasional dan berkelanjutan," kata CEO HSBC untuk UEA dan kepala internasional, Abdulfattah Sharaf dilansir Reuters.
Komitmen lima miliar dolar AS berlaku antara tahun ini hingga 2023 dan akan mendukung sejumlah strategi. Perusahaan yang memiliki fundamental kuat dapat memanfaatkannya untuk memasuki pasar perdagangan baru, merekayasa ulang rantai pasokan mereka, dan berinovasi."Mereka dapat berperan aktif dalam membantu membentuk kisah pertumbuhan masa depan bangsa, " tambah Sharaf dalam sebuah pernyataan.
Komitmen oleh bank Inggris tersebut menandai 75 tahun sejak HSBC membuka bisnisnya di negara produsen minyak utama serta salah satu pusat perdagangan dunia. HSBC mengatakan laporan Navigator 2020, sebanyak 81 persen perusahaan di UEA diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran investasi pada akhir 2021, dibandingkan dengan 66 persen secara global.