REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Desa merupakan penggerak ekonomi yang luar biasa. Namun, ada sejumlah problem yang dihadapi masyarakat desa saat ini yaitu daya jual produksi desa tak berbanding sepadan dengan harga barang dan kebutuhan pokok.
“Desa itu luar biasa, menjadi penggerak utama ekonomi yang luar biasa. Namun, masalah besar dari masyarakat desa adalah mereka di desa menjual produk dengan harga murah namun membeli barang kebutuhan sehari-harinya dengan harga mahal,” ujar CEO Pasar Antardesa Indonesia, Tritan Saputra, di Jakarta, Jumat (25/6).
Karena itu, menurut dia, pihaknya berpikir untuk memperpendek jalur distribusi produk masyarakat desa tersebut. Menurut dia, PT Pasar Antardesa Indonesia hadir sebagai solusi.
“Kami akan segera launching bulan depan. Potensi pos dengan 54 ribu titik itu menjadi pacuan kami juga agar bisa berkembang bersama selain itu juga ada dukungan dari tim Kemendes, asosiasi terkait dan beberapa penggerak desa,” ucapnya.
Hal ini disampaikan Tritan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pasar Antardesa Indonesia dan Pos Indonesia, khususnya tentang Pemanfaatan Layanan Jasa dan Potensi Masing-Masing Pihak pada Kamis (24/6).
Dengan adanya MoU antara Pos Indonesia dengan Pasar Antardesa Indonesia diharapkan bisa menggali lebih potensi yang dimiliki kedua belah pihak dan akan bersinergi secara berkesinambungan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rahmat Djoemadi, menjelaskan Pos Indonesia mempunyai empat fokus core competencies, yaitu Kurir service, Logistic service, Jasa keuangan dan Property service. Dengan core competencies, kata dia, Pos Indonesia siap bekerjasama dengan PT Pasar Antardesa Indonesia secara maksimal.
Dia mengatakan, persoalan pembinaan desa, pengusaha, UMKM dan bagaimana supply chain akan menjadi core competencies dari PT Pasar Antardesa Indonesia.
Dia mengatakan, kedua belah pihak saling berkolaborasi dan saling melengkapi sehingga akan melahirkan integrated service yang bagus.
Dia menuturkan, PT Pos Indonesia berharap kerjasama dengan PT Pasar Antardesa Indonesia ini menjadi win-win dan sustainable. “Mari kita bareng bareng memakmurkan desa kita walaupun dimasa pandemi,” kata dia.