REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan hari ini, Selasa (22/6). IHSG menguat signifikan 1,53 persen menjadi 6.087,84 dan mengakhiri reli penurunan yang terjadi empat hari berturut-turut.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan menguatnya IHSG didukung sejumlah katalis positif dari eksternal dan internal. Dari eksternal, pasar merespons positif pernyataan pejabat The Fed terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat.
"Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakannya dan sikap yang mendukung perekonomian," kata Direktur Asosiasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Selasa (22/6).
Dari dalam negeri, menurut Nico, perpanjangan stimulus pajak untuk sektor properti dan otomotif disambut baik oleh pelaku pasar. Perpanjangan periode insentif tersebut dinilai dapat memberikan kontribusi pada naiknya konsumsi di sepanjang tahun ini. Efek domino dari naiknya permintaan tersebut menjadi target yang juga diharapkan oleh pemerintah.
Naiknya penjualan mobil dan juga motor pada bulan Mei menjadi indikasi positif dari dampak stimulus tersebut. Selain itu, relaksasi dari pemerintah dan juga Bank Indonesia diharapkan dapat mendorong naiknya kredit properti di sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data dari Indonesia Property Watch, pada kuartal I penjualan rumah segmen Rp 2 miliar naik 238,5 persenYoY. Rumah segmen Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar naik 24 persen YoY, sedangkan untuk rumah yang di bawah Rp 300 juta naik 22,8 persen YoY.
"Naiknya kinerja penjualan emiten properti tentu menjadi harapan kita semua, namun saat ini konsistensi dari naiknya penjualan lebih diperlukan guna memastikan daya beli tetap stabil hingga akhir tahun," ujar Nico.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat dan ditutup nail sebesar 1,11 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya CTRA, TPIA, SMRA, BSDE, dan TKIM. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya ERAA, KLBF, SMGR, CPIN, dan MIKA.