REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, holding BUMN di segmen UMi dan UMKM akan memacu masyarakat terkategori prasejahtera memiliki akses pendanaan yang lebih terstruktur dalam satu ekosistem.
Dalam model bisnis holding UMi, pemerintah akan menggenjot "pemberdayaan bisnis" melalui PNM dan "pengembangan bisnis" melalui Pegadaian dan BRI. Hal itu diharapkan mendorong segmen UMi menapaki anak tangga lebih atas memasuki segmen mikro.
"Tentunya dengan mengkolaborasikan jaringan kantor BRI dan Agen Brilink yang dapat memperluas jangkauan terutama kepada kelompok masyarakat pra-sejahtera," kata Arief melalui siaran pers, Senin (21/6).
Integrasi ketiga entitas BUMN ini akan membentuk ekosistem dengan menjaga, mempertahankan pendekatan pemberdayaan sosial PNM, dan model bisnis Pegadaian serta memperkuat peranan BRI sebagai koordinator dan Center of Excellence. Dengan begitu, ekosistemnya akan menjadi lebih besar.
Hal tersebut membuat pelaku usaha ultra mikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langsung. Bahkan ini justru yang akan membuka peluang ekspor lebih besar lagi.
Ekosistem UMi pun akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pekerja untuk pengembangan kapabilitas dan karir lintas entitas yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan perseroan. Pengembangan talenta tenaga kerja sesuai dengan lima fondasi BUMN melalui BRI Corpu sebagai sentra sharing knowledge antar pekerja BRI Group.