REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menggerakkan perekonomian syariah negara, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman bersama dengan Bank Syariah Indonesia pada Jumat (18/6).
Bertempat di Creative Hall, M Bloc Space, lenandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi.
Direktur Utama Peruri Dwina Dwina Septiani Wijaya menjelaskan, melalui kerja sama ini Peruri akan mendapatkan kemudahan dalam menggunakan layanan jasa dan produk perbankan syariah baik untuk pendanaan maupun pembiayaan. Selain oleh perusahaan induk, produk dan layanan perbankan syariah juga dapat dimanfaatkan oleh Peruri Group yaitu perusahaan anak dan perusahaan afiliasi.
Di samping itu, kata dia, produk dan layanan ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan namun juga bagi seluruh karyawan misalnya untuk kredit kepemilikan rumah, cicilan emas, gadai emas, kredit kendaraan bermotor, pembiayaan multiguna berbasis payroll dan produk pembiayaan lainnya.
Ia menjelaskan, dalam komitmen kerja sama ini, Peruri dan BSI dapat saling memanfaatkan layanan jasa dan produk dari masing-masing pihak, salah satunya adalah pemanfaatan layanan digital sekuriti Peruri untuk proses digitalisasi yang ada di Bank Syariah terbesar di Indonesia tersebut. "Seiring berkembangnya teknologi digital, kebutuhan pasar digital sekuriti juga semakin terbuka lebar untuk mengantisipasi adanya pemalsuan identitas di dunia maya," kata dia.
Menurut Dwina pandemi yang melanda negeri ini telah membuat lesu perekonomian nasional. Maka, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kembali geliat ekonomi.
“Bentuk kerja sama antara Peruri dan BSI merupakan dukungan terhadap ekonomi syariah yang salah satu tujuannya adalah untuk membangkitkan lagi ekonomi yang sempat terkontraksi akibat adanya pandemi Covid-19. Kami berharap ekonomi syariah Indonesia juga dapat bersaing dalam skala global.” kata dia.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardy mengatakan, bentuk kerja sama pemanfaatan produk jasa tersebut diharapkan mampu memberikan akses pertumbuhan ekonomi syariah diberbagai lini usaha. Seperti dalam pembiayaan, layanan digital syariah, edukasi keuangan syariah, pelayanan prima, serta kerja sama lainnya yang mendorong potensi ekonomi syariah dan industri halal yang lebih berkembang. "Sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” kata dia.