REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengharapkan peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memajukan ekonomi syariah nasional. Namun, Wapres juga menyinggung masih adanya bahan baku industri halal yang berasal dari luar negeri.
Wapres berharap, adanya riset dari BRIN, Indonesia akan terus berusaha menjadi industri yang mandiri. Keterlibatan BRIN di dalam mengembangkan industri halal penting sekali.
"Ini untuk mempercepat kemandirian dan memperkuat kapasitas industri halal Indonesia. Di samping kehalalan bahan bakunya, teknologinya juga lebih efisien,” kata Kiai Ma'ruf melalui siaran persnya usai menerima jajaran pengurus Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui konferensi video, Kamis (3/6).
Ketua BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan, BRIN beserta jajaran akan siap membantu mengembangkan ekonomi syariah nasional, khususnya untuk kebutuhan riset-riset halal. "Intinya kami siap membantu dan mendukung program ekonomi dan keuangan syariah, khususnya produk pangan halal," ujar Handoko.
Kepala Balai Penelitian dan Teknologi Bahan Alam LIPI, Satriyo Krido Wahono, menambahkan sejauh ini upaya riset halal telah dilakukan, khususnya pada bidang pangan. LIPI akan terus melakukan eksplorasi lebih jauh lagi.
"Sementara ini kami berfokus mengembangkan produk halal pada tiga hal, yaitu riset terkait alat deteksi cepat halal, riset substitusi untuk produk-produk yang masih diragukan kehalalannya, serta mengembangkan produk berbasis laut," kata Satriyo menjelaskan.