Kamis 03 Jun 2021 13:51 WIB

ESDM Genjot Goverment Drilling Panas Bumi

Kegiatan eksplorasi panas bumi merupakan kegiatan berisiko tinggi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PGE Area Kamojang mengembangkan energi bersih panas bumi, (ilustrasi). Kementerian ESDM sedang menggenjot program eksplorasi panas bumi.
Foto: Pertamina
PGE Area Kamojang mengembangkan energi bersih panas bumi, (ilustrasi). Kementerian ESDM sedang menggenjot program eksplorasi panas bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Dalam rapat tersebut, Arifin memaparkan kemajuan pelaksanaan infrastruktur tahun anggaran 2021, salah satunya program eksplorasi panas bumi yang dilakukan oleh Kementerian ESDM (government drilling).

"Untuk infrastruktur panas bumi, dua titik pengeboran sudah dalam progress. Program ini dilakukan untuk pengeboran slim hole, untuk mendeteksi sumber-sumber panas yang ada di dalam bumi," ujar Arifin di Gedung DPR, Rabu (2/6).

Menurut Arifin, kegiatan eksplorasi panas bumi merupakan kegiatan berisiko tinggi. Sebagian besar kerugian proyek panas bumi disebabkan gagalnya eksplorasi. Hal tersebut menyebabkan harga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) cukup mahal.

"Mahalnya biaya eksplorasi ini semua dimasukkan dalam komponen cost. Sehingga yang terjadi adalah, biaya listrik per kWh dari panas bumi itu jauh di atas rata-rata harga listrik. Ini tentu saja sangat memberatkan APBN," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement