REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun depan Pemerintah akan mengurangi jatah Premium di wilayah Jawa Madura dan Bali. Langkah ini diklaim pemerintah untuk bisa membawa masyarakat beralih dari BBM yang tingkat emisinya tinggi ke BBM yang ramah lingkungan.
Menteri ESDM Arifin Tasrif membenarkan rencana ini. Pada tahun depan, jatah Premium di Jamali akan dipangkas. "Untuk Premium memang untuk menekan emisi maka kuotanya akan dikurangi, khususnya di area Jamali. Tapi sementara untuk di luar jamali tetap akan ada suply Premium," ujar Arifin di Komisi VII DPR RI, Rabu (2/6).
Sebagai gantinya, Arifin mengaku pemerintah akan memasok kebutuhan masyarakat dengan Pertalite. Pasokan pertalite khususnya untuk di Jamali akan ditingkatkan.
"Sebagai gantinya nanti di Jamali akan masuk Pertalite karena kan lebih ramah lingkungan," ujar Arifin.
Wacana penghapusan premium ini sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Di tahun lalu misalnya, Arifin mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan Premium ke Pertalite.
Pasalnya, negara-negara lain sudah tidak lagi menggunakan Premium. Hingga kini hanya lima negara yang masih menggunakan premium termasuk Indonesia.
Arifin mengatakan pemerintah ingin melaksanakan uji coba penghapusan Premium di Jawa, Madura, Bali (Jamali) secara bertahap. Pertamina telah memulai uji coba penggantian Premium dengan Pertalite di Bali.
"Selain Bali, ada empat daerah lagi uji coba pertalite menggantikan premium," kata Arifin.