Jumat 21 May 2021 12:41 WIB

Pertamina Siap Lepas Kepemilikan Anak Usaha Non Core Bisnis

Pertamina mengaku sudah menciutkan anak usaha dari 127 perusahaan menjadi 12.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan beberapa anak usaha yang memang bukan inti bisnis seperti Rumah Sakit juga perhotelan sudah dalam tahap pelepasan. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan beberapa anak usaha yang memang bukan inti bisnis seperti Rumah Sakit juga perhotelan sudah dalam tahap pelepasan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengaku sudah menciutkan anak usaha yang semula berjumlah 127 perusahaan menjadi 12 anak usaha. Kedepan, Pertamina bahkan berencana untuk melepas kepemilikan saham di beberapa anak usaha yang memang bukan koor inti bisnis Pertamina.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan beberapa anak usaha yang memang bukan inti bisnis seperti Rumah Sakit juga perhotelan sudah dalam tahap pelepasan. Nicke menjelaskan pihaknya rela untuk menjadi pemilik saham minoritas di dua sektor anak usaha tersebut.

Baca Juga

"Memang ada enam anak usaha yang itu non core bisnis kita. Sejalan juga dengan rencana Kementerian BUMN, kami membuka diri untuk melepas anak anak usaha tersebut ataupun menjadi pemilik saham minoritas saja," ujar Nicke di Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5).

Nicke mencontohkan seperti misalnya Pertamina Medika. Nantinya, Pertamina Medika bahkan akan dijadikan holding rumah sakit tersendiri oleh Kementerian BUMN. Saat ini masih sedang tahap penyelesaian pembentukan holding rumah sakit tersebut.

"Juga misalnya beberapa Patra Jasa yang hotel. Itu sudah kami serahkan juga ke holding perhotelan. Mungkin juga nantinya seperti Pelita Air, itu juga sedang dalam tahap persiapan untuk dilepas," ujar Nicke.

Dengan berkurangnya anak usaha yang dikelola Pertamina, Nicke mengatakan pihaknya pun lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dan susun rencana strategis untuk bisnis Pertamina secara grup. Meski begitu, dia menegaskan penugasan dari pemerintah sesuai UU kepada Pertamina tetap dijalankan.

Nicke mengatakan dengan adanya restrukturisasi di Pertamina ini, diharapkan tidak ada lagi bisnis di tubuh Pertamina secara grup yang tumpang tindih. Selain itu, masing-masing regional di subholding juga jadi bisa lebih sinergi seperti pengadaan barang dan jasa bisnis hulu dan hilir migas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement