REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan pagi ini, Kamis (20/5). IHSG menguat 0,69 persen ke level 5.800,19 setelah sebelumnya dibuka melemah di level 5.759,63.
Kepala riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, mengatakan pergerakan IHSG cenderung menguat ditopang optimisme investor terhadap rilis data neraca dagang Indonesia di bulan April 2021.
"Investor akan menanti data komposisi neraca perdagangan Indonesia beserta ekspor dan impor dengan ekspektasi peningkatan pada aktivitas ekspor dan impor," kata Lanjar, Kamis (20/5).
Pada perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi cukup dalam karena tertekan penurunan indeks ekuitas global. Lanjar melihat investor kembali terganggu pada prospek kenaikan inflasi hingga prospek stimulus pemulihan ekonomi global.
"Karena optimisme investor tentang rebound ekonomi telah memberi jalan kepada kekhawatiran tentang inflasi dan kebangkitan Covid-19 di beberapa negara," kata Lanjar.
Selain itu, kekhawatiran terkait gejolak Covid-19 masih menghantui ditambah penurunan harga komoditas pertambangan. Menurut Lanjar, saham telah kehilangan tenaga dalam beberapa perdagangan terakhir, dengan sektor-sektor yang mulai bergerak overvalue seperti teknologi terjatuh.
Di sisi lain, pembuat kebijakan telah mengisyaratkan untuk mempertahankan sikap akomodatif untuk beberapa waktu mendatang. Menurut Lanjar, pedagang akan mengurai risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve yang dijadwalkan hari ini untuk petunjuk tentang prospek kebijakan.