REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021, setelah sempat mengalami perlambatan pada kuartal pertama tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal satu 2021, Jasindo membukukan premi Rp 1,47 triliun atau melonjak hingga 87,1 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 790,09 miliar. Kinerja top line itu sejalan dengan catatan positif dalam berbagai indikator bisnis lainnya.
Sepanjang kuartal satu 2021, klaim yang dibayarkan perseroan sebesar Rp 606,04 miliar atau turun 9,8 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 672,2 miliar. Kinerja itu membuat hasil underwriting pada kuartal satu 2021 sebesar Rp 79,16 miliar atau melesat 1.173 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 6,2 miliar.
Direktur Utama Jasindo Didit Mehta Pariadi mengatakan sejak semester dua 2020, perseroan mulai melakukan penyesuaian fokus (refocusing) bisnis ke core business, yakni layanan asuransi korporasi di lini bisnis tertentu. Strategi itu dinilai menjadi faktor utama tercapainya pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama tahun ini.
"Strategi ini membuahkan hasil pada kuartal satu 2021, dengan perbaikan hasil underwriting, komposisi panel reasuransi, dan optimalisasi dari reinsurance treaty yang dimiliki. Pada kuartal satu 2021, sebesar 70 persen dari produksi premi maupun hasil underwriting dihasilkan dari core business utama Jasindo," ujarnya kepada wartawan seperti dikutip Senin (17/5).
Menurutnya core business utama perseroan terdiri dari asuransi properti, energi offshore/onshore, engineering, marine hull, cargo, dan asuransi keuangan. Selain itu, perseroan pun menyediakan berbagai produk asuransi umum, dengan fokus nasabah korporasi.
“Usaha penyesuaian fokus bisnis itu berkaitan dengan penerapan kebijakan underwriting yang prudent dan mengedepankan risk arbitrage. Strategi itu pun, tetap memberikan ruang bagi core business pendukung sebagai layanan penunjang,” ungkapnya.
Selain kinerja underwriting, perusahaan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) itu pun membukukan hasil investasi positif. Pada kuartal satu 2021, hasil investasi Jasindo tercatat sebesar Rp 14,2 miliar atau tumbuh 45,4 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 9,8 miliar.
Capaian kinerja tersebut membuat Jasindo membukukan laba Rp 17,5 miliar pada kuartal satu 2021. Perolehan itu berbalik untung jika dibandingkan dengan kuartal satu 2020 yang merugi Rp 60,6 miliar.
Perseroan mencatatkan aset pada kuartal satu 2021 senilai Rp 14,5 triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 12,8 triliun. Selain itu, pada kuartal satu 2021, cadangan teknis Jasindo tercatat senilai Rp 7,89 triliun atau naik 22,03 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 6,4 triliun.
"Cadangan teknis naik sebagian untuk mengantisipasi risiko klaim asuransi kredit yang sedang kami restrukturisasi bersama-sama dengan anak perusahaan sejenis IFG," ucapnya.