REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terus berupaya wujudkan ekonomi laut yang berkelanjutan. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, terus berpartisipasi aktif dalam 19th Ocean Panel Sherpa Meeting, High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy (HLP SOE) yang diselenggarakan pada hari Kamis (06-05-2021).
Pertemuan Sherpa tingkat Senior Official Meeting (SOM) ini dihadiri oleh perwakilan dari 14 negara anggota untuk menindaklanjuti berbagai komitmen negara anggota pada proposal yang diajukan oleh Norwegia dan Kanada serta update dari Sekretariat HLP SOE untuk agenda mendatang.
"Lautan adalah komponen yang sangat penting dalam ekosistem bumi, laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia. Namun, kita membiarkan lautan menjadi tercemar, dieksploitasi secara berlebihan, dan digunakan secara tidak berkelanjutan," tegas Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Basilio Dias Araujo selaku Ketua Delegasi Republik Indonesia.
Melanjutkan hal tersebut, Deputi Basilio menyampaikan agenda aksi yang dibahas Sherpa HLP SOE ke-19 hari ini harus fokus pada empat elemen penting. Elemen tersebut antara lain: menciptakan mata pencaharian/sumber penghasilan yang inklusif dan peluang bisnis di lautan dan perikanan yang berkelanjutan, membantu melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir dan laut, berfokus pada kemitraan para pemangku kepentingan di bidang kelautan yang berkelanjutan di antara negara-negara ' like minded ' lainnya, termasuk Lembaga Keuangan Internasional (IFI) dan organisasi internasional lainnya, memperkuat komitmen politik dengan prinsip " leading by example " di tingkat tertinggi untuk Kemitraan Laut Berkelanjutan.
Selanjutnya, Deputi Basilio juga menjelaskan tentang program nasional Indonesia, yaitu "Indonesia Pilot Ocean Account 2021”."Ada empat aksi prioritas dalam proyek skala nasional ini, yang harus dicapai pada tahun 2030," jelasnya.
Aksi prioritas itu ialah untuk mengembangkan sekuens neraca laut nasional, menyelaraskan standar internasional untuk " ocean account " dan implementasinya, bekerja sama dengan kemitraan global untuk pengembangan kapasitas dan berbagi pengetahuan terkait " ocean account ", serta terus bangun pendekatan global untuk kembangkan kinerja nasional berdasarkan neraca laut Indonesia.
"Ini jadi langkah awal menuju masa depan kelautan yang lebih tangguh yang di dalamnya manusia dan laut dapat terus tumbuh dan membangun secara harmonis. Saya yakin (Program) ini semakin menunjukkan komitmen kuat kita untuk memanfaatkan laut secara efektif, mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan, dan bijak melindungi lautan dan sumber daya maritim kita untuk kemakmuran rakyat," pungkas Deputi Basilio.
Selanjutnya, guna mencapai komitmen sepenuhnya dari negara-negara anggota pada HLP SOE, Sekretariat HLP SOE mengundang negara-negara anggota untuk hadir pada Sustainable Ocean Plan Conference yang akan diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan secara luring di Portugal pada tanggal 7 Juni 2021.