Jumat 07 May 2021 14:33 WIB

Bank Mega Targetkan Kredit Tumbuh 10 Persen pada 2021

Bank Mega masih mengalami pertumbuhan positif dari sisi penyaluran kredit.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Petugas teller menghitung uang di kantor pusat Bank Mega, Jakarta. ilustrasi
Foto: Audy Alwi/Antara
Petugas teller menghitung uang di kantor pusat Bank Mega, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk telah menyalurkan kredit sebesar Rp 49,3 triliun pada kuartal satu 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 16 persen dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 48,5 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan kondisi perekonomian masih terdampak pandemi Covid-19 namun Bank Mega masih mengalami pertumbuhan positif dari sisi penyaluran kredit. “Kami menargetkan penyaluran kredit pada tahun ini tumbuh 10 persen menjadi Rp 53,1 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (7/5).

Baca Juga

Maka itu perusahaan berupaya mendorong langkah-langkah strategis yang akan ditempuh antara lain sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan menciptakan peluang usaha baru. Selanjutnya memanfaatkan ekosistem dan sinergi tepat guna dalam menciptakan produk dan layanan baru yang memberikan keuntungan bagi nasabah dan bank. 

“Transformasi teknologi informasi untuk mendukung perkembangan bisnis retail dan perbankan digital, mitigasi risiko operasional serta efisiensi biaya operasional,” ucapnya.

Menurutnya keberhasilan inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan, mengakibatkan semakin membaiknya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), tercatat menjadi 62,17 persen pada Maret 2021 atau membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 69,71 persen.

Bank Mega juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menjadi 26,60 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,70 persen. NPL juga terjaga pada posisi yang semakin membaik, NPL gross pada Maret 2021 menjadi 1,30 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,55 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement