REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) mempersiapkan PT Pertamina International Shipping (PIS) melantai di bursa pada tahun ini. Untuk meningkatkan nilai valuasi, PIS pada Rabu (5/5) resmi menjadi subholding yang membawahi semua akses logistik, pengapalan hingga pelabuhan milik Pertamina.
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menjelaskan langkah pembentukan subholding ini agar nilai aset dari PIS bisa lebih baik di pasar saham nantinya. Jika sebelum dibentuk holding valuasi PIS punya Price To Earning Ratio (PER) 6 kali dari harga industri di sektor yang sama. Namun, karena menjadi subholding maka nilai valuasi bisa naik mencapai 9 kali.
"Dengan adanya subholding ini harapan kami valuasinya bisa meningkat. Karena ini ada penambahan aset aset seperti pelabuhan, kapal kapal dan juga storage. Ini bisa meningkatkan stabilitas cash flow PIS," ujar Pahala di Gedung Patra Jasa, Rabu (5/5).
Pahala juga menjelaskan dengan pembentukan subholding nantinya Pertamina tidak hanya akan menjalankan bisnis di pengapalan saja, tetapi bisa menjadi pemain global di bidang logistik energi. Kedepan akan banyak rencana pengembangan PIS dan juga penambahan kapal.
"Jadi kedepan PIS tidak hanya jago kandang tetapi juga punya kekuatan untuk bersaing dengan perusahaan transportasi dan shipping internasional. Kami berharap ini bisa menjadi perusahaan yang lebih besar," ujar Pahala.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga berharap dengan adanya subholding ini bisa meningkatkan market cap PIS ketika akan melantai di bursa nanti. "Memang target value belum bisa dishare sekarang. Tapi harapan kami memang market cap bisa naik 9 kali lipat," tambah Nicke.