REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan kinerja positif pada kuartal I 2021. Penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp 9,21 triliun, naik 77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,2 triliun.
Peningkatan penjualan pada kuartal pertama ini turut berdampak positif pada perolehan laba perseroan. Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 630,38 miliar, meningkat signifikan dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang mengalami rugi Rp 281,84 miliar.
Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko, mengatakan faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah pertumbuhan tingkat penjualan serta pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal.
"Peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi, penjualan dan implementasi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien memberikan kontribusi yang mendukung pertumbuhan kinerja positif perusahaan," kata Kunto, Senin (3/5).
Kinerja operasi dan keuangan emiten berkode saham ANTM ini juga tercermin dari capaian EBITDA kuartal I 2021 sebesar Rp 1,24 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan capaian EBITDA pada kuartal I tahun lalu yang hanya Rp 34,13 miliar.
Menurut Kunto, pertumbuhan EBITDA yang positif ini didukung oleh kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam yang solid serta peningkatan efisiensi biaya. Sehingga, biaya tunai operasi Antam pun bisa tercapai optimal.
Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi Antam yanv berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada kuartal I 2021 sebesar Rp 1,88 triliun, tumbuh signifikan dibanding periode tahun lalu yang sebesar Rp 18,87 miliar.
Pada tahun 2021, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasae dalam negeri.
Dari total penjualan sepanjang kuartal I 2021, penjualan bersih domestik menjadi penyumbang yang dominan sebesar Rp 7,45 triliun. Angka tersebut setara dengan 81 persen total penjualan bersih Antam.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp 6,59 triliun. Lalu disusul penjualan feronikel sebesar Rp 1,23 triliun, bijih nikel sebesar Rp 950 miliar serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 365,81 miliar.
Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2021 mencapai 7.411 kg, meningkat 45 persen dari capaian kuartal I 2020. Antam terus melakukan inovasi penjualan produk emas logam mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online.