Sabtu 01 May 2021 00:01 WIB

Reksadana dan ETF Berbasis IDX-MES BUMN 17 Bakal Diterbitkan

Reksadana dan ETF Berbasis IDX-MES BUMN 17 Bakal Diterbitkan

Rep: Vicky Rachman (swa.co.id)/ Red: Vicky Rachman (swa.co.id)
Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa BEI menjabarkan IDX-MES BUMN 17 di Jakarta, Kamis, 29 April 2021. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA).
Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa BEI menjabarkan IDX-MES BUMN 17 di Jakarta, Kamis, 29 April 2021. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),  meluncurkan indeks baru yang dinamakan IDX-MES BUMN 17 pada Kamis, 29 April 2021. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 17 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang dinilai menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah yang memiliki likuiditas baik, kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Indeks syariah bertema khusus yang pertamakalinya ini diminati oleh perusahaan manajemen aset untuk menerbitkan produk reksa dan ETF (exchange traded fund) yang aset dasarnya (underlying asset) berbasis IDX-MES BUMN 17.

PT Syailendra Capital dan PT Principal Asset Management berancang-ancang menerbitkan reksadana berbasis IDX-MES BUMN 17 ini. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien dan Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa BEI.  Hasan menyampaikan perusahaan manajemen aset ini  berencana memproses rangkaian prosedur untuk menerbitkan produk reksa dana baru. Mereka, menurut Hasan, akan memprosesnya ke BEI dan MES. “Kemudian mengajukan permohonan persetujuan ke OJK, baru kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indoensia,”ujar Hasan di jumpa pers virtual peluncuran IDX-MES BUMN 17 di Jakarta, Kamis kemarin.

Adapun, jumlah indeks saham bertema syariah yang masih terbatas juga menjadi salah satu latar belakang untuk menambah pilihan indeks syariah baru. Saat ini baru terdapat 3 indeks syariah, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan Jakarta Islamic Index (JII). Pasar modal syariah dalam satu dekade terakhir mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan. Jumlah saham syariah meningkat secara pesat 84%, lebih tinggi dari peningkatan total jumlah saham tercatat sebesar 65%.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 8,16% per tahun, yaitu dari Rp2,41 triliun per hari pada tahun 2011 menjadi Rp 8,54 triliun per hari pada Maret 2021. Di sisi lain, BEI juga mencatat saham-saham BUMN dan afiliasinya merupakan penggerak pasar modal Indonesia. Sejumlah 34 perusahaan tercatat BUMN dan afiliasinya memiliki porsi kapitalisasi pasar sebesar 24% dari total kapitalisasi pasar BEI.

Selain itu, nilai transaksi saham BUMN pada 2020 memiliki porsi 37% dari total nilai transaksi di BEI. Oleh karena itu, melanjutkan sinergi yang telah terbentuk untuk pengembangan pasar modal syariah di Indonesia, BEI dan MES berharap peluncuran indeks ini dapat menjadi salah satu indikator peranan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah dan dapat mengakomodasi ketertarikan investor pasar modal untuk berinvestasi pada saham syariah dan BUMN.

Selain itu, Indeks IDX-MES BUMN 17 juga dapat menjadi tolak ukur baru bagi investor untuk berinvestasi saham-saham syariah. Konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih dari saham-saham syariah yang masuk ke dalam ISSI dan merupakan saham Perusahaan Tercatat BUMN dan afiliasinya. Selanjutnya, penentuan 17 saham konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasarkan likuiditas transaksi di Pasar Reguler terbaik, kapitalisasi pasar terbesar, dan juga mempertimbangkan kinerja keuangan, serta tingkat kepatuhan yang baik.

Penghitungan Indeks IDX-MES BUMN 17 menggunakan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan menerapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 20% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 30 Desember 2015 dengan nilai awal 100. Evaluasi berkala atas Indeks IDX-MES BUMN 17 terdiri dari evaluasi mayor dan evaluasi minor.

Evaluasi mayor yang bertujuan untuk melakukan pemilihan dan pembobotan ulang atas konstituen indeks, akan dilakukan pada akhir Mei dan November. Sedangkan Evaluasi minor yang bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang atas bobot saham, akan dilakukan pada akhir Februari dan Agustus.

Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di hari bursa pertama pada bulan berikutnya. Pada masa mendatang, Indeks IDX-MES BUMN 17 dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks syariah, seperti reksa dana indeks syariah maupun exchange traded fund (ETF) atas indeks syariah, sehingga investor syariah dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham BUMN syariah terpilih.

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement