REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Generasi milenial dinilai memiliki ketertarikan yang besar dalam berinvestasi dalam bentuk mata uang digital bernama cryptocurrency. Hasil survei yang dilakukan lembaga riset Populix memperlihatkan bahwa 7 dari 10 orang sudah pernah mendengar tentang cryptocurrency.
“Ketertarikan terhadap investasi cryptocurrency cenderung lebih terlihat di kalangan responden laki-laki dibandingkan perempuan,” kata Eileen Kamtawijoyo, COO of Populix, dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Ahad (25/4).
Eileen menjelaskan riset ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 722 orang responden, dengan 70 persen diantaranya berdomisili di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hasil survei tersebut memperlihat kalangan milenial berumur 25-30 tahun dan masyarakat kelas menengah (middle class) dan atas (upper class) sudah cukup akrab dengan mata uang kripto.
“Berdasarkan hasil riset itu terungkap bahwa 94 persen responden menyatakan bahwa bitcoin menjadi mata uang kripto yang paling sering didengar,” ujarnya.
Walau pengetahuan masyarakat perkotaan tentang bitcoin cukup tinggi, namun Eileen mengatakan jumlah responden yang berinvestasi ternyata masih cukup rendah. Angkanya, kata dia, hanya sekitar 13 persen saja dari total responden.
Hasil riset ini juga menunjukkan Bahwa dibandingkan perempuan, investasi mata uang bitcoin lebih banyak diminati oleh kalangan laki-laki usia milenial. Kelompok usia antara 25-30 tahun adalah kelompok usia yang paling dominan dan melek dengan bitcoin berikut teknologi yang menyertainya.
“Kelompok usia ini cukup cakap dalam memanfaatkan teknologi. Mereka umumnya menggunakan aplikasi trading seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu, Bitocto dan Luno,” ungkap Eileen.