REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina mendampingi 22 ribu perempuan pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat mengembangkan usaha dan mencapai kinerja terbaik.
Berdasarkan data tahun 2020, mitra binaan UMKM yang telah dibina sejak tahun 1993 jumlahnya sebesar 65 ribu. Adapun sebanyak 33,8 persen pemiliknya merupakan perempuan pengusaha.
"Perempuan pengusaha mitra binaan Pertamina ini telah menopang ekonomi keluarga dan turut menggerakkan roda perekonomian nasional yang akan berperan dalam pemulihan ekonomi," kata Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto dalam keterangan resmi, Jumat (23/4).
Agus menambahkan, dari jumlah tersebut sebanyak 4.126 diantaranya bergabung dalam Rumah BUMN (RB) Pertamina yang tersebar di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia. Melalui beberapa program UMK naik kelas, perempuan pengusaha UMKM mitra binaan ini yang telah mendapatkan pelatihan, pendampingan dan sertifikasi usaha. Dampaknya pada tahun 2020, terdapat sekitar 672 binaan perempuan yang berhasil mengembangkan pasar baik di dalam maupun luar negeri.
"Pencapaian yang luar biasa ini tidak terlepas dari komitmen mereka dalam berkontribusi untuk lingkungannya. Berupa penyediaan lapangan kerja untuk para rumah tangga dan para wanita dari golongan lemah lainnya," ujar Agus
Hal ini senada dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga mendukung ESG (Environmental, Social & Governance) di bidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
"Pertamina memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas segala upaya para srikandi ini," pungkas Agus.