Popularitas bitcoin dan mata uang kripto (cryptocurrency) lainnya mampu menyedot perhatian publik secara signifikan. Bahkan, minat masyarakat yang semakin meningkat berhasil mendongkrak harga bitcoin hingga ke pucuk tertinggi.Â
Namun, fenomena tersebut justru mendatangkan kekhawatiran tersendiri bagi miliarder dunia, Bill Gates. Dilansir dari Fox Business, pendiri Microsoft itu menyatakan bahwa proses yang diperlukan untuk menghasilkan mata uang digital seperti bitcoin akan mendatangkan bencana di masa depan.  Baca Juga: Perang Cuan 5 Bank yang Angkat Koper dari Aceh: BRI, CIMB Niaga, BNI, Mandiri, dan Panin
Menurutnya, proses penambangan mata uang digital dilakukan dengan memecahkan persamaan matematika yang sangat kompleks dan membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang kuat serta menghabiskan banyak daya listrik. Aktivitas itu, tegas Bill Gates, akan memperburuk efek perubahan iklim. Baca Juga: Perusahaan Sawit Grup Astra Telan Pil Pahit, Keuntungan Ratusan Miliar Rupiah Raib!
"Bitcoun menggunakan lebih banyak listrik per transaksi daripada metode lain yang dikenal umat manusia. Ini bukan masalah iklim yang baik," ucap Bill Gates dalam sebuah wawancara, dilansir pada Rabu, 21 April 2021.Â
Kekhawatiran Bill Gates atas bencana iklim yang ditimbulkan dari penambangan bitcoin sangat beralasan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Cambridge menunjukkan bahwa bitcoin mengonsumsi lebih banyak listrik di Argentina.Â
"Jka itu adalah listrik ramah lingkungan dan tidak mengurangi kegunaan lain, pada akhirnya, Anda tahu, mungkin tidak apa-apa," tambah Bill Gates.Â
Asal tahu saja, bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah mendapatkan penerimaan arus utama dalam beberapa tahun terakhir, bahkan menarik minat dari perusahaan raksasa sekelas Facebook dan Tesla. CoinBase mencatat, harga bitcoin telah melonjak lebih dari 600% selama 12 bulan terakhir. Belum lama ini, mata uang kripto melampaui kapitalisasi pasar sebesar US$1 triliun untuk pertama kali sejak awal kehadirannya.