REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Arsjad Rasjid, mengatakan, pengembangan ekonomi syariah ke depan harus mampu memunculkan pengusaha-pengusaha baru agar bisa membuka lapangan pekerjaan.
"Kuncinya adalah menciptakan banyak pengusaha dan usaha-usaha umat supaya tambah banyak, dengan demikian ekonomi syariah tambah lama tambah maju," kata Arsjad dalam pelantikan MES DKI Jakarta, Sabtu (17/4).
Arsjad mengatakan, saat ini pemerintah sudah membentuk Bank Syariah Indonesia (BSI). Keberadaan BSI harus bisa dimanfaatkan untuk memberikan pendanaan bagi usaha-usaha kecil yang sedang berkembang. Selain itu, kredit mikro yang tersedia juga harus dioptimalisasi pemanfaatannya dalam mengembangkan industri syariah.
"Itu semua bisa membantu UMKM, dan kedepannya kita harus membuat fondasi dengan terus menumbuhkan usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah," kata Arsjad.
Lebih lanjut, ia mengatakan, yang masih menjadi kekurangan dari kegiatan usaha saat ini soal pemanfaatkan digitalisasi. Ia mengatakan, kemajuan teknologi digital harus digunakan untuk membantu pengusaha dalam memasarkan produk-produk halal maupun produk industri syariah yang dimiliki.
Oleh karena itu, perlu ada literasi digital dan literasi keuangan di bidang ekonomi syariah yang mampu menyasar para pelaku-pelaku UMKM. "Populasi kita lebih banyak kok dari Malaysia, misalnya. Jadi kita jangan jadi pasar saja, harus jadi produsen," ujarnya.