REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hyundai Motor pada Selasa (13/4) mengatakan bahwa pihaknya telah bermitra dengan Uber Technologies Inc untuk memasok kendaraan listrik di Eropa. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk mempromosikan adopsi kendaraan listrik dan perluasan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di kota-kota besar Eropa di negara-negara seperti Prancis, Inggris, dan Belanda.
Hyundai akan menyediakan ribuan model IONIQ Electric dan Kona Electric kepada pengemudi Uber yang berbasis di Eropa dengan harga diskon, kata perusahaan itu. "Perjanjian ini memberi Hyundai kesempatan untuk memamerkan manfaat model IONIQ Electric dan Kona Electric kami kepada lebih banyak orang, serta berkontribusi pada upaya dekarbonisasi di kota-kota besar di seluruh Eropa," kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Eropa, Michael Cole, dalam pernyataan.
Kemitraan ini sejalan dengan rencana Uber untuk menjadi platform mobilitas tanpa emisi pada tahun 2030. Uber bertujuan agar 50 persen dari total kilometer gabungan perjalanan di tujuh ibu kota Eropa, yakni Amsterdam, Berlin, Brussel, Lisbon, London, Madrid, dan Paris digerakkan oleh kendaraan listrik.
Kota-kota ini akan menyumbang 80 persen dari bisnis Uber di Eropa pada akhir 2021, katanya. Hyundai bertujuan untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar ketiga di dunia dengan menjual lebih dari 670.000 kendaraan listrik pada 2025.