REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics meresmikan Gudang Modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) yang berlokasi di Kompleks Pergudangan BGR Logistics Divisi Regional Medan pada Sabtu (10/4).
Asisten Deputi Bidang Industri Pangan & Pupuk Kementerian BUMN, Zuriyati Simbolon, memberikan apresiasi usaha BGR Logistics dalam meresmikan gudang modern Unit Pengantongan Pupuk untuk meningkatkan service level kepada pelanggan pupuk yang selama 44 tahun telah menggunakan jasa BGR Logistics.
Zuryati juga mengatakan dalam lima tahun terakhir BGR Logistics telah berubah menjadi lebih inovatif dan nantinya akan mampu menjadi Supply Chain Integrator dari Holding BUMN Klaster Pangan. "Kebanggaan atas usaha BGR Logistics yang telah menjadi perusahaan mandiri, inovatif, selalu siap dengan perubahaan untuk menjadi yang lebih baik. Saya berharap nantinya BGR Logistics menjadi panutan untuk 9 perusahaan lainnya di Klaster Pangan untuk selalu menjaga sinergi BUMN untuk Indonesia Maju," ujar Zuryati dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (11/4).
Ketua BUMN Klaster Pangan Arief Prasetyo Adi menyampaikan apresiasi dan kebanggaanya terhadap BGR Logistics sebagai rekan perusahaan di BUMN Klaster Pangan. Arief menyampaikan inovasi yang di usung BGR Logistics sangat inovatif dan telah mendapatkan kepercayaan dari beberapa perusahaan Fast Moving Consumers Goods (FMCG).
"Dengan adanya gudang Unit Pengantongan Pupuk Ini nantinya akan mempercepat distribusi pupuk serta sangat memberikan manfaat untuk sektor pertanian," ungkap Arief.
Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo mengatakan Gudang Modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Medan merupakan revitalisasi dari 8 gudang dengan total luas gudang eksisting seluas 11.520 meter persegi dengan maksimal daya tampung pupuk sebanyak 28.750 ton. Setelah dilakukan revitalisasi yang dimulai sejak ahkir 2019 kini total luas gudang UPP menjadi 18.776 meter persegi dengan kapasitas penyimpanan pupuk menjadi sebanyak 46 ribu ton.
"Dengan adanya revitalisasi ini produktivitas bagging menjadi meningkat. Semula produktivitas hanya mencapai 1.000 ton per hari sekarang bisa sampai 3 ribu ton per hari," ujar Kuncoro.