REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau para pelaku pariwisata untuk tidak takut dan patah arang di tengah adanya aksi teror beberapa waktu lalu. Ia memastikan pemerintah akan mempererat koordinsi untuk memastikan situasi aman dari aksi teror.
"Kita tidak boleh terintimidasi dan terus koordinasi. Kita harus lebih siap hadapi ancaman karena sudah dibekali protokol keamanan dan juga CHSE," kata Sandiaga dalam weekly press briefing, Senin (5/4).
Sanduaga mengatakan, aksi terorisme sangat berdampak fundamental terhadap sektor pariwisata. Oleh karena itu, pihaknya saat ini juga tengah mengkaji dampak-dampak aksi terorisme yang baru terjadi terhadap sektor pariwisata nasional saat ini.
"Kita tidak boleh gentar terhadap aksi teror yang terjadi. Jangan takut karena ketakutan yang menjadi tujuan para pelaku teror," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk meyakinkan bahwa pasar Indonesia masih aman, pihaknya telah terjun langsung ke sejumlah destinas wisata. Menurut dia, masyarakat bersama pelaku pariwisata tetap optimis di tengah tekanan yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
"Kita juga harus menggaungkan bahwa pasar Indonesia aman untuk dikunjungi dan Indonesia tidak takut dengan aksi teror," katanya.
Selain itu, Sandiaga mengatakan tindakan preventif juga harus dimulai dari saat ini. Salah satunya dengan menggandeng para kelompok-kelompok pemuda di sekitar destinasi wisata, karang taruna, dan masyarakat untuk menciptakan keamanan bersama serta daerah sadar wisata.
Menurut dia, hal itu menjadi langkah simultan yang mudah bagi destinasi dalam mencegah berbagai aksi terorisme di kawasan destinasi.