Selasa 30 Mar 2021 16:09 WIB

Kembali Melemah, IHSG Terkoreksi 1,55 Persen

Sore ini IHSG ditutup melemah ke level 6.071.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan pada hari ini, Selasa (30/3). IHSG terkoreksi hingga 95 poin atau turun 1,55 persen menjadi 6.071. Sementara indeks LQ45 terpangkas lebih dalam yaitu sebesar 1,78 persen. 

Sektor properti, perkebunan, perdagangan, pertambangan, aneka industri, keuangan, infrastruktur, industri konsumsi, industri dasar mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 365 miliar. 

Baca Juga

Menurut Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pergerakan IHSG tertahan sentimen dalam negeri terutama terpengaruh upaya pemangkasan portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan.

"Sentimen terhadap upaya pemangkasan portfolio investasi BPJS Ketenagakerjaan baik pada saham maupun reksadana ikut memberikan tekanan pada sebagian besar saham di LQ45," kata Nico, Selasa (30/3).  

Berdasarkan informasi, komposisi investasi BPJS Ketenagakerjaan per Januari 2021 pada saham sebesar 15,9 persen, reksadana sebesar 8,3 persen dan sisanya dialokasikan pada obligasi, deposito, properti dan penyertaan langsung. Manajemen menyatakan akan melakukan rebalancing portfolio. 

Hal tersebut bertujuan untuk mencapai imbal hasil optimal dan menjaga ketersediaan dana jangka pendek dimana saat ini BPJS juga telah mempersiapkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan. "Hal tersebut memungkinkan adanya alokasi dana ke instrumen yang bersifat jangka pendek," kata Nico.

Dari global, Nico melihat pelaku pasar merespons positif pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang diiringi dengan distribusi vaksin. Turunnya harga minyak ikut meredakan adanya kenaikan inflasi yang jauh lebih cepat dari perkiraan. 

Di sisi lain, pergerakan pasar saham Asia diiringi sikap optimistis pelaku pasar terhadap rilis data NBS Manufaktur PMI dan Non Manufaktur PMI China pada bulan Maret.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya PTPP, TKIM, ERAA, CTRA, INKP, BBRI. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan diantaranyaTPIA, ACES, JPFA, CPIN, GGRM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement