REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam kegiatan literasi dan inklusi kepada Pemuda dan Mahasiswa Muhammadiyah. Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, Kokok Alun Akbar, berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah.
"Selain itu acara ini diharapkan bisa menjadi solusi dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengelola keuangan sesuai prinsip syariah melalui berbagai produk, layanan, dan fitur-fitur yang lengkap," kata Kokok dalam keterangan pers, Selasa (23/3).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia masing-masing 8,9 persen dan 9,1 persen. Angka literasi dan inklusi keuangan syariah ini lebih rendah dibandingkan konvensional yang sudah mencapai masing-masing 38,03 persen dan 76,19 persen.
Dengan besarnya populasi penduduk Muslim di Indonesia yang mencapai 87,18 persen dari total penduduk sejumlah 255 juta orang, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Sehingga terdapat potensi yang besar untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Dalam acara ini, terdapat perjanjian kerja sama antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan Pemuda Muhammadiyah terkait program peningkatan inklusi keuangan syariah. Selain itu, Bank Syariah Indonesia juga melakukan penyerahan buku tabungan BSI kepada 1.000 kader Pemuda Muhammadiyah dan KUR BSI kepada 100 pelaku bisnis mikro kader Pemuda Muhammadiyah.