REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fintech syariah tumbuh signifikan di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah fintech peer to peer penyalur pembiayaan kelimpahan permintaan dari masyarakat yang mempertahankan dan ekspansi bisnisnya.
CEO ALAMI, Dima Djani mengatakan kondisi ALAMI sangat baik di masa pandemi. "Kami keluar dari pandemi lebih kuat, bahkan penyaluran bulanan lompat lima kali lipat," katanya pada Republika.co.id, Selasa (23/3).
Efek pandemi sudah tidak begitu terasa pada operasional bisnis. Menurutnya ,animo yang tinggi terhadap syariah dan kebutuhan modal kerja Usaha Kecil Menengah (UKM) yang terus dibutuhkan menjadi kontributor utama dari pertumbuhan.
Kebutuhan modal kerja membuat masyarakat mencari berbagai alternatif pembiayaan termasuk dari fintech syariah. Ini sekaligus membuat literasi fintech syariah diperkirakan sudah meningkat.
Hal yang sama dialami fintech pembiayaan sektor properti, Ethis. CEO Ethis, Ronald Wijaya mengatakan terjadi peningkatan transaksi yang eksponensial sejak kuartal IV 2020. Secara bisnis Ethis tidak terpengaruh pandemi, malah mendapatkan angin cukup bagus.
"Jumlah penyaluran di 2020 lebih tinggi dari 2019, dan di kuartal I 2021 ini tercatat pertumbuhan dua kali lipat (yoy)," katanya.
Ia optimistis pertumbuhan di tahun ini pun akan melampaui capaian 2020. Ronald menyampaikan, industri fintech syariah rata-rata mengalami kecenderungan tren pertumbuhan yang signifikan. Meski ada pula fintech yang terimbas atau tidak bisa bertahan karena sektor bisnisnya terdampak pandemi.