Selasa 16 Mar 2021 12:10 WIB

Dampak Pandemi, Pembelian Mobil Secara Daring Jadi Tren Baru

Di China Jumlah penumpang angkutan umum disebut turun lebih dari 60 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pramuniaga menjelaskan fitur mobil kepada konsumen  di diler mobil (ilustrasi). Penjualan mobil secara daring menjadi tren baru selama pandemi Covid-19.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Pramuniaga menjelaskan fitur mobil kepada konsumen di diler mobil (ilustrasi). Penjualan mobil secara daring menjadi tren baru selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2020, seluruh dunia terkena dampak virus corona. Akibatnya, banyak hal baru yang terpaksa dilakukan untuk bisa beradaptasi termasuk cara orang menggunakan alat transportasi.

Menjaga jarak, menggunakan masker, hingga membatasi aktifitas menjadi hal wajib selama virus corona masih ada. Ipsos Group, sebuah perusahaan global market research dan konsultan yang berpusat di Paris, Prancis melakukan penelitian setelah wabah Covid-19 merebak di China. 

Baca Juga

Mereka melakukan survei cepat pada akhir Februari 2020 dan meneliti bagaimana virus corona memengaruhi kebiasaan masyarakat di China dalam bepergian.

Data Ipsos mencatat, penggunaan transportasi umum menurun drastis karena kesadaran tiap individu untuk tetap melindungi diri dari penularan. Di China, Jumlah penumpang bus disebut turun lebih dari 60 persen, begitu juga penumpang kereta api dan taksi daring. Sedangkan di Jakarta, berdasarkan Datakata dan Dishub penurunan penggunaan seluruh transportasi umum mencapai lebih dari 50 persen

 

"Terjadi penurunan rata-rata jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan sebesar 22,83 persen, sedangkan angkutan umum antar kota antar provinsi (AKAP) menurun sekitar 43,85 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangan resmi, Selasa (16/3).

Saat yang bersamaan, data Ipsos menunjukkan penggunaan mobil pribadi meningkat hampir dua kali lipat. Hal itu terjadi karena mobil pribadi dianggap lebih aman serta terjaga dari penularan Covid-19.

Data lain yang mendukung peningkatan pengguna mobil pribadi juga tercatat oleh Garasi.id. Data internal Garasi.id mencatat ada kenaikan transaksi hingga 89 persen selama masa pandemi 2020.

Melanjutkan hasil survei Ipsos, masyarakat China yang belum memiliki mobil 66 persen menyebutkan akan segera membelinya dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 77 persen para calon pembeli mengatakan, memiliki mobil merupakan salah satu cara terbaik untuk bisa terus beraktivitas tanpa terlalu khawatir tertular Covid-19 dibandingkan terus menggunakan angkutan umum.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement